/
/
headlineLebong

Dianggarkan 16M, Proyek Pembangunan Pasar Muara Aman Terancam Tertunda

131
×

Dianggarkan 16M, Proyek Pembangunan Pasar Muara Aman Terancam Tertunda

Sebarkan artikel ini

PEWARTA : YOFING DT
RABU 23 MEI 2018

GO LEBONG – Salah satu program Bupati Lebong H. Rosjonsyah, SIP, MSI tahun 2018 Merombak Pasar Modern Muara Aman, yang akan dijadikan bertingkan dengan anggaran APBD Rp 16 miliar.

Dari tanda-tandanya sepertinya proyek ini terancam gagal atau tertunda. Pasalnya, hingga hari ini proyek tersebut belum dilelang bahkan perencanaannya pun belum siap.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas PUPR Lebong melalui Plt. Kabid Cipta Karya Amerouche, ST. Sampai hari ini perencanaan pasar belum siap sehingga pihaknya belum bisa melimpahkan ke ULP untuk dilakukan lelang.

“Hal ini terjadi lantaran kita mendapati beberapa kendala diantaranya lambatnya penyerahan berkas dari ULP ke kita, seharusnya berkas tersebut sudah kita terima 17 Maret tapi baru diserahkan 19 April sementara kontrak dengan konsultan perencanaan ini adalah 2 bulan berati kalau dihitung dari April berarti baru akan selesai pada bulan Juni mendatang,” kata Amerouche.

Diakuinya, dalam beberapa hari lau ia menelpon konsultan meminta agar peroses perencanaannya dipercepat. Mengingat waktu berjalan terus dan proyek ini merupakan proyek tahun tunggal bukan Multi Years.

“Jadi kita agak sedikit pesimis dapat menyelesaikan pekerjaan ini dalam waktu yang sangat mepet ini dan akan beresiko tinggi bagi kita,” tandas dia.

Menurut dia, proyek pembangunan pasar tidak sama dengan proyek pembangunan jalan, benar-benar butuh perencanaan yang matang jika tidak, bisa bentrok dengan pedagang.

“Mengingat untuk merombak habis pasar berarti ada pedagang yang harus direlokasikan. Untuk itu harus kita sosialisasikan dari jauh-jauh hari, papar pria yang kerap disapa Amir ini.

Sementara itu Kepala ULP Syaripuddin, MSI menyampaikan pihaknya berharap agar OPD dapat segera melimpahkan ke ULP agar segera bisa melakukan lelang. Karena kata dia, lelang butuh proses dan memakan waktu.

“Sementara waktu kerja efektif pengerjaan fisik cuma 180 hari, kalau lambat seperti ini bisa brabe semuanya nanti, karena ini adalah proyek tahun tunggal 2018 bukan multi years yang harus diselesaikan akhir tahun ini,” pungkas Syarif.

Editor : Uj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *