/
/
headlinehukum-peristiwaLebong

Merebak Isu Orang Dekat Bupati Terlibat Fee Proyek

6679
×

Merebak Isu Orang Dekat Bupati Terlibat Fee Proyek

Sebarkan artikel ini
Fee Proyek
Ilustrasi

GO BENGKULU, LEBONG – Kabar tak sedap berembus di kalangan Pemerintah Kabupaten Lebong. Bagaimana tidak, beredar kabar orang dekat Bupati Lebong yang berinisial P terlibat dalam skandal fee proyek untuk pengadaan fisik tahun anggaran 2023. Oknum P ini diketahui berprofesi sebagai PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebong dan memangku jabatan penting yang kesehariannya selalu bersentuhan langsung dengan kegiatan dinas bupati.

Kabar tak sedap dibeberkan oleh F, warga Desa Kutai Donok, Kecamatan Lebong Selatan. F mengaku menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh oknum PNS tersebut. Diceritakan oleh F, sekitar bulan Februari lalu, dirinya pernah berkunjung ke ruang kerja P. Di sela-sela obrolan, P menawarkan proyek jembatan dan irigasi dengan nilai masing-masing Rp 200 juta dan Rp 170 juta yang terdapat di Dinas PUPR-Hub Lebong.

Kepada F, P mengaku bisa mengkomunikasikan dengan pemangku kebijakan di Dinas PUPR-Hub Lebong untuk mendapatkan proyek tersebut, dengan catatan harus siap bayar fee di muka sebesar 10 persen dari nilai proyek. Singkat cerita, F pun percaya kepada P dan menyatakan siap membayar komitmen 10 persen seperti yang disampaikan oleh P padanya.

Sekitar tanggal 9 Maret, P menelpon F dan meminta uang sebesar Rp 20 juta untuk pembayaran fee proyek jembatan yang pernah diobrolkan sebelumnya. Tanpa keraguan, F pun mentransfer uang sebesar Rp 20 juta yang diminta oleh P ke rekening pribadi milik P.

“Uangnya saya transfer tanggal 10 Maret. Katanya uang itu untuk dikasih ke Kabid Bina Marga,” tutur F.

Dia melanjutkan, tidak berselang lama, tepatnya pada tanggal 21 Maret, P kembali menghubunginya dan meminta uang untuk pembayaran fee proyek irigasi. Selang 1 hari, keesokan harinya F pun langsung mentransfer uang tersebut ke rekening pribadi milik P, sehingga total uang yang diterima oleh P dari F sebesar Rp 35 juta.

“Kalau yang kedua ini saya transfernya 2 kali, pertama Rp 5 juta kemudian yang kedua Rp 10 juta karena waktu itu ATM saya limit, tapi tetap di hari yang sama,” imbuhnya.

Seiring berjalan waktu tibalah di bulan April, bulan yang dijanjikan oleh oknum P akan dimulainya pengerjaan proyek, tapi heran proyek yang dijanjikan itu pun tak kunjung ada. Diakui F, P selalu berusaha menenangkan F agar bersabar dan meyakini F bahwa proyek yang dijanjikannya itu memang ada.

“Sampai sekarang pun proyek yang dijanjikan itu tidak ada, saya merasa tertipu. Uang saya juga belum dikembalikan olehnya,” tandas F.

Sementara itu, P yang namanya disebut-sebut oleh F, ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (11/11/2023) malam, terkait kebenaran informasi yang disampaikan oleh F tampaknya enggan berkomentar. Setelah beberapa jam dikonfirmasi, P masih tetap bungkam padahal WA-nya terpantau sedang online (Aktif). (FR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *