GO BENGKULU, LEBONG – Pasca bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Lebong pada 16 April lalu, berbagai bantuan berdatangan mulai dari bantuan Sembako, obat-obatan, pakaian layak pakai, dan bantuan dalam bentuk lainnya. Itu pun datangnya bukan hanya dari Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Lebong saja tapi juga berdatangan dari berbagai sumber dari luar daerah.
Ironisnya, di balik banyaknya bantuan yang datang itu, masih ada saja suara-suara sumbang dari oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab yang menuding bantuan tersebut dijadikan ladang bisnis bagi Pemerintah Kabupaten Lebong.
Mendapati tudingan yang seolah memprovokasi tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebong, A Ghozali, melalui Sekretaris Dinas Sosial, Robert Rio Mantovani, menepis keras. Dia menegaskan, bantuan yang berdatangan itu murni gerakan sosial dan panggilan hati serta rasa empati terhadap sesama, tidak ada ajang pencitraan apalagi bisnis.
“Saya sangat menyayangkan ada tudingan di media sosial yang menyebut penyaluran bantuan dijadikan ladang bisnis oleh Pemerintah Kabupaten Lebong. Saya tegaskan itu tidak benar,” cetusnya.
Robert menceritakan, bantuan yang disampaikan kepada para korban itu bukan hanya dari pemerintah Kabupaten Lebong tapi dari berbagai sumber bahkan tidak sedikit yang datang dari luar daerah, seperti bantuan sayur-sayuran yang disalurkan beberapa waktu lalu. Tapi kok ada yang menyebut Pemerintah Kabupaten Lebong bisnis sayur.
“Itu kan (Sayur-sayuran, red) bantuan dari kelompok pedagang sayur dari Rejang Lebong, kok ada yang menuding Pemkab Lebong bisnis sayur,” cetusnya.
Lanjut Robert, seharusnya masyarakat Lebong bersyukur dan berterima kasih karena banyak pihak yang simpatik dan prihatin, bukannya malah memprovokasi dan mencemooh pemerintah.
“Orang luar saja peduli kok warga kita sendiri malah sibuk memprovokasi, jujur saya tersinggung dan kecewa dengan ulah oknum yang tidak bertanggungjawab itu,” tandasnya. (Pls)