/
/
headlineLebong

Bedah Rumah di Lebong Akan Dimulai April

144
×

Bedah Rumah di Lebong Akan Dimulai April

Sebarkan artikel ini

Minggu, 3 Maret 2019

PEWARTA : YOFING DT

GO BENGKULU, LEBONG – Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Lebong tahun anggaran 2019 akan direalisasikan April mendatang. Sedikitnya terdapat 700 unit rumah akan di bangun. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Lebong Yulizar, SH ketika dikonfirmasi (1/3) menyampaikan, pihaknya akan mengupayakan program bedah rumah di Kabupaten Lebong berjalan secepat mungkin, dan tetap akan mengupayakan pemerataan ke seluruh Kecamatan dan desa agar tidak ada kecemburuan sosial dan pastinya tidak lagi warga Lebong yang tinggal di rumah tidak layak huni.

“Kita akan upayakan program BSPS untuk 2019 berjalan secepat mungkin, Insya Allah April sudah mulai jalan,” ungkapnya.

Beliau juga menyampaikan, pihaknya telah mengusulkan PK (peningkatan kwalitas) sebanyak 700 rumah untuk direalisasikan April mendatang namun demikian itu baru usulan, terlepas berapa nanti yang disetujui pihak kementrian itu kewenangan mereka.

“Kami sudah mengusulkan PK sebanyak 700 rumah untuk direalisasikan April mendatang, tapi tetap keputusan ada di tangan pihak kementrian PUPR,”jelasnya.

Beliau juga menghimbau kepada para kepala desa agar segera mengajukan proposal dan data calon penerima perogram BSPS baik PK maupun PB, dan harap melengkapi kekurangan berkas. Perlu diketahui syarat PK harus diusulkan minimal 20 unit perdesa, sementara untuk pembangunan baru (PB) minimal 15 unit, kalau jumlahnya dibawah itu dianggap masih bisa diakomodir dari dana desa (DD).

“Harap para kepala desa segera mengajukan proposal dan data calon penerima bantuan serta melengkapi segala sesuatunya, usulan untuk PK minimal 20 unit sementara PB minimal 15 unit. Nilai untuk PK tahun ini naik dari tahun sebelumnya dari Rp15jt menjadi Rp17,5jt, dengan rincian Rp12,5jt untuk material, Rp5jt untuk upah tukang, sementara untuk PB nilainya Rp35jt dengan rincian Rp30jt untuk material Rp5jt untuk upah tukang,”paparnya.

Lebih jauh Yulizar menyampaikan, untuk tahap pertama pihaknya akan fokus dengan PK, baru kemudian nanti akan dilanjut dengan PB dan Proyek Perumahan Terjangkau (National Affrodable Housing Program/NAHP).

“Untuk tahap pertama kita akan fokus dengan PK, baru nanti kita akan lanjutakan dengan program lainnya,”tutup Yulizar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *