GO BENGKULU, LEBONG – Ratusan warga Lebong antusias mendaftarkan diri untuk mengikuti operasi katarak gratis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Lebong. Operasi katarak gratis yang dimotori oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong itu rencananya akan berlangsung selama 1 hari pada Sabtu (6/7/2024) pagi hingga selesai, bertempat di RSUD Lebong.
Bupati Lebong, Kopli Ansori, S. Sos, ketika dibincangi awak gobengkulu.com, menuturkan, operasi katarak gratis yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Lebong itu merupakan salah satu kegiatan bakti sosial untuk meringankan beban warga Lebong penderita katarak. Dengan diselenggarakannya operasi katarak gratis itu, bupati berharap tidak ada lagi warga Lebong yang menderita katarak hanya karena keterbatasan biaya untuk berobat.
“Ini wujud kepedulian kita pada masyarakat, semoga dengan adanya operasi katarak gratis ini tidak ada lagi warga kita menderita katarak hanya karena keterbatasan biaya untuk berobat,” sampai bupati, Jumat (5/7/2024).
Bupati menambahkan, operasi katarak gratis itu bisa diikuti oleh siapa saja warga Lebong yang menderita katarak. Kata bupati, mata adalah organ vital dimiliki manusia. Mata berperan penting dalam mengembangkan potensi diri juga sebagai perlindungan diri.
“Manfaatkan kesempatan emas ini, semoga dengan adanya program operasi katarak gratis ini kebahagiaan masyarakat Lebong akan lebih sempurna,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan, Rachman, SKM, menceritakan, operasi akan diselenggarakan pada Sabtu (6/7/2024) besok. Hari ini, calon pasien akan menjalani screening oleh petugas. Screening itu fungsinya untuk mengetahui tingkat keparahan penyakit katarak yang diderita oleh pasien dan juga untuk mengukur ukuran dan bentuk mata penderita guna menentukan jenis lensa dan implant yang tepat untuk mata penderita.
“Screening juga untuk menentukan bisa atau tidaknya dilakukan operasi, karena tidak semua penderita katarak bisa langsung dioperasi tapi ada spesifikasi dan syarat yang harus terpenuhi,” jelas Rachman.
Rachman menambahkan, dari sekian ratus calon penderita yang mendaftar belum tentu semuanya bisa dioperasi tergantung hasil dari screening yang dilakukan oleh petugas. Jadi, jika hasil dari screening ternyata dinyatakan belum layak untuk dioperasi, Rachman meminta agar pasien bersabar dan tidak protes karena petugas medis lebih tahu apa yang terbaik dan tindakan apa yang semestinya dilakukan.
“Kita belum tahu jumlah pasti berapa pasien yang akan dioperasi besok tergantung dari hasil screeningnya nanti,” ungkapnya.
Lebih jauh Rachman juga menceritakan, untuk menangani ratusan pasien tersebut pihaknya telah mendatangkan 17 dokter spesialis mata dari berbagai daerah. Dengan jumlah tersebut Rachman berkeyakinan operasi akan bisa diselesaikan dalam waktu cepat.
“Ada 17 doketer spesialis yang kita datangkan, kemungkinan sehari selesai, tapi jika tidak selesai dalam sehari mungkin kita akan tambah menjadi 2 hari yang penting semuanya terlayani,” tandas Rachman. (PLS)