/
/
headlinehukum-peristiwaLebong

Tragedi Berdarah, Usus Petani di Lebong Terburai

12162
×

Tragedi Berdarah, Usus Petani di Lebong Terburai

Sebarkan artikel ini

LEBONG – Suasana tenang di kebun mendadak berubah menjadi peristiwa berdarah. Dua petani di Kabupaten Lebong terlibat dalam perkelahian sengit yang berakhir dengan luka serius bagi keduanya. Insiden ini terjadi di wilayah hukum Polsek Lebong Selatan, Jumat (21/3/2025) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.

Informasi terhimpun, SN (68), warga Kelurahan Tes, malam itu tengah berada di pondok kebunnya. Dalam remang malam, ia melihat cahaya mencurigakan berpendar di sekitar lahannya. Rasa waswas mendorongnya untuk mendekati sumber cahaya, dengan tombak babi tergenggam di tangan.

Saat mendekat, SN menemukan JN (35), warga Desa Turan Tiging, berada di sana. Ia pun bertanya, “Kenapa kamu di sini?” Namun, bukannya menjawab, JN justru menghunus parang dan langsung menyerang sebanyak 2 kali. Tebasan pertama berhasil ditangkis SN dengan tangannya, kemudian serangan kedua juga berhasil ditangkis, meski meninggalkan luka di kedua tangannya. Tidak berhenti sampai di situ, JN melanjutkan serangan ke arah betis SN hingga menyebabkan pendarahan hebat.

Dalam kondisi terluka, SN membalas serangan JN dengan menggunakan tombak yang dipegangnya. Tombak tersebut dihujamkan ke arah perut JN hingga ususnya terburai.

SN yang bersimbah darah segera menyerahkan diri ke Polsek Lebong Selatan, sementara JN dilarikan ke RSUD Lebong sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Rejang Lebong untuk perawatan lebih lanjut.

Kapolres Lebong, AKBP Awilzan, S.I.K., melalui Kasat Reskrim AKP Rabnus Supandri, membenarkan kejadian tersebut. Keduanya sempat dibawa ke RSUD Lebong untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, JN kemudian dirujuk ke RSUD Rejang Lebong untuk penanganan lebih lanjut

“Untuk sementara informasinya seperti itu, tapi saat ini tim kami masih bergerak dan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui motif yang sebenarnya,” ujar Kasat.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk satu tombak bermata pisau lancip bergagang rotan sepanjang 180 cm, parang, senter hitam bercorak hijau, sebo hitam, serta sepasang sepatu bot kuning. (PLS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *