GO BENGKULU, LEBONG – Dukungan terhadap pasangan nomor urut 1, Kopli-Roiyana di Pilkada Lebong tampaknya kian ramai. Terpantau di setiap event kampanye yang diselenggarakan pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 selalu dipadati massa simpatisan dari berbagai kalangan. Bahkan perbincangan di tengah masyarakat Kabupaten Lebong masih menggaung harapan Kopli Ansori kembali memimpin Kabupaten Lebong 5 tahun ke depan.
Seperti diungkapkan Dedi Hariyanto selaku ketua tim pemenangan Kopli-Roiyana, dirinya melihat semakin hari kans kemenangan Kopli-Roiyana semakin kuat. Hal itu dapat dilihat dari antusias masyarakat saat ada pertemuan atau pun event kampanye yang diselenggarakan Kopli Roiyana. Kendati di bawah guyuran hujan masyarakat selalu ramai menanti kehadiran dan ingin bertemu dengan kedua sosok yang sudah sangat familiar di masyarakat itu.
“Kami masih sangat yakin, karena masyarakat Lebong sekarang sudah pintar, masyarakat menginginkan sosok pimpinan yang punya program dan aksi nyata bukannya calon pemimpin yang hanya bisa menebar aib orang lain sementara apa yang akan dia lakukan untuk Lebong masyarakat belum tahu,” sampainya, Rabu (13/11/2024).
Dia pun menyadari hampir di setiap event kampanye yang diselenggarakan pihak kompetitor selalu menggaungkan aib dan kekurangan Paslon Kopli Roiyana. Hal itu menurutnya tidak perlu ditanggapi karena masyarakat sekarang sudah pintar dan tidak sedikit zaman sekarang maling teriak maling.
“Tidak bisa dipungkiri, yang selalu menjelek-jelekan pak Kopli adalah barisan sakit hati karena ambisinya tidak tercapai sehingga mereka menjadikan Paslon kompetitor sebagai wadah untuk meluahkan sakit hatinya, masyarakat semua tahu lah siapa mereka,” sindir Dedi.
Dia juga menantang para penghujat untuk membeberkan bentuk ketidakberhasilan pemerintahan di era Kopli Ansori. Menurutnya, di era kepemimpinan Kopli Ansori tidak ada pekerjaan yang terbengkalai, tidak ada pelayanan yang semrawut, semua berjalan normal bahkan jauh lebih baik. Perlu diketahui, lanjut Dedi membeberkan, seorang bupati atau pemerintah daerah menjalankan program sesuai yang tertera di APBD yang sebelumnya telah digodok bersama antara legislatif dan eksekutif. Apa pun yang ada di dokumen APBD yang disahkan oleh DPRD merupakan program kerja yang harus diselesaikan pemerintah daerah dalam 1 tahun dan itu selalu dievaluasi di tahun berikutnya.
“Sejauh ini baik-baik saja. LKPD selalu diterima, dari BPK pun selalu mendapat opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), lantas gagalnya dimana,” ungkap Dedi
Masih kata Dedi, kepemimpinan Kopli Ansori adalah periode paling singkat di Kabupaten Lebong, kurang lebih 3,5 tahun. Di waktu yang singkat dan juga ditimpali bencana Covid-19, Bupati Kopli mampu memberi warna dan membawa perubahan untuk Kabupaten Lebong jauh lebih baik dari sebelumnya. Hanya di zaman Kopli masyarakat tidak mampu bisa berobat gratis cukup menggunakan KTP, hanya di zaman Kopli Rumah Sakit Lebong menjadi rumah sakit rujukan dari kabupaten lain, hanya di zaman Kopli penerima kartu PIP (Program Indonesia Pintar) paling banyak di Kabupaten Lebong.
“Hanya di era pak Kopli program MT-II terbukti berhasil, dan masih banyak keberhasilan dan penghargaan lain yang diterima. Jangan mau terhasut dengan omongan sang penebar aib, mari kita lanjutkan pembangunan Lebong,” tutupnya mengakhiri perbincangan. (YF)