LEBONG – Meski sempat diwarnai insiden ratusan siswa keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di sekolah pada Rabu (27/8/2025) lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong memastikan program nasional tersebut tetap dilanjutkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong, Rachman, S.K.M, menegaskan, MBG merupakan program prioritas pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Karena itu, daerah wajib mendukung pelaksanaannya.
“Program ini tetap kita lanjutkan karena merupakan program nasional,” ujar Rachman kepada wartawan, Jumat (5/9/2025).
Meski demikian, ia menekankan pengawasan dan penerapan standar operasional prosedur (SOP) akan diperketat. Koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan pihak kesehatan, juga akan diperkuat.
“Pelaksanaan tetap berjalan, tetapi pengawasan harus lebih ketat. Kita perkuat koordinasi agar kejadian serupa tidak terulang,” jelasnya.
Disinggung soal pengelolaan makanan, Rachman menyebut pihaknya masih menunggu pola dari Badan Gizi Nasional (BGN). Dari informasi sementara, ada sekitar 15 dapur umum yang disiapkan di Kabupaten Lebong. Apakah akan ada penambahan dapur umum atau tidak, Rachman menyebut itu urusan BGN.
“Masalah dapur itu urusan BGN. Kita tunggu evaluasi dari mereka. Yang penting koordinasi dan SOP diperkuat,” ujarnya.
Rachman juga mengimbau masyarakat agar tetap mendukung program MBG. Menurut dia, tujuan utama program MBG adalah menyiapkan generasi penerus bangsa dengan gizi yang cukup agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Program ini untuk masa depan anak-anak kita 20–30 tahun mendatang. Dengan gizi yang baik, daya pikir dan perkembangan mereka akan meningkat,” pungkasnya. (PLS)
Baca juga:














