REJANG LEBONG – Rejang Lebong tengah berpacu dengan waktu. Bupati M. Fikri, S.E., M.A.P, mengumpulkan 19 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rapat maraton guna memastikan proposal Dana Alokasi Khusus (DAK) 2026 rampung tepat waktu. Rapat digelar di ruang rapat Sekda, Selasa (4/3/2025), sekitar pukul 09.30 WIB.
“Kita masih punya waktu untuk memperbaiki proposal. Jangan sampai kita ketinggalan kereta,” tegas bupati, mengingatkan agar para OPD tidak bermalas-malasan.
Bupati juga menyampaikan, dalam retret yang gelar di Magelang beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto, Menkeu, dan Menko telah memaparkan kebijakan pemangkasan DAK dan DAU. Artinya, kalau tidak lincah dan cermat, bisa-bisa Rejang Lebong cuma kebagian remah-remah anggaran.
Rapat yang dipimpin oleh Wakil Bupati, Dr. Hendri, S.STP., M.Si, siang itu menjadi ajang “adu proposal” antar dinas. Total usulan dana dari 11 instansi mencapai angka fantastis, yakni, Rp 1,4 triliun.
Misalnya, Dinas Pendidikan mengusulkan dana DAK 2026 untuk membangun sekolah-sekolah baru, sementara Dinas Kesehatan ngotot meminta Rp 358,2 miliar dengan porsi terbesar untuk RSUD. Bahkan, Dinas Ketahanan Pangan ikut menyodorkan proposal pengadaan cool storage raksasa agar sayur-mayur tetap segar dan kendaraan laboratorium untuk memastikan sayuran yang sehat.
Dinas PUPR tidak mau ketinggalan dengan usulan Rp 477,5 miliar untuk membangun infrastruktur, dari jalan hingga perumahan. Sementara Dinas Pora bermimpi membangun stadion baru senilai Rp 60 miliar dan merevitalisasi GOR dengan tambahan Rp 10 miliar.
Yang paling menarik, Dinas Perindagkop punya ide ambisius mengubah Pasar Atas Curup menjadi pasar tematik industri seperti Pasar tematik industry Purwodadi, Bengkulu Utara yang dibangun dengan dana dari Kementerian PUPR senilai Rp 118 miliar. Anggaran yang diusulkan Disperindagkop ini mencapai Rp 45 miliar.
“Kita kita berusaha ajukan proposal ke Kementerian PUPR. Pasar ini bakal dibangun di eks Terminal Pasar Atas yang luasnya 7.000 M2,” ungkap Kadis Perindagkop, Anes Rahman.
Hadir dalam rapat tersebut Sekdakab Yusran Fuzi, S.T, serta 11 kepala dinas yang berperan sebagai “pengusul dana” DAK 2026. Dari mulai Kepala BPKD hingga Kadis Perpustakaan, semua sibuk menyusun strategi agar dana triliunan rupiah bisa masuk ke kantong Rejang Lebong.
Dengan angka-angka besar bertebaran yang menggiurkan itu, masyarakat menunggu siapa yang akhirnya sukses membawa pulang kucuran DAK 2026 nanti. Yang jelas, semua dinas kini sedang sibuk mengejar deadline. Apakah Rejang Lebong akan “naik kereta” atau malah tertinggal di peron, hanya waktu yang akan menjawab. (YF)