GO BENGKULU, REJANG LEBONG – Realisasi serapan pupuk subsidi di Kabupaten Rejang Lebong tahun 2024 belum optimal. Serapan tercatat lebih rendah dibanding dengan kebutuhan yang tercantum dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Dalam RDKK tahun 2024, kebutuhan pupuk subsidi untuk wilayah Rejang Lebong tercatat sebanyak 5.167 ton NPK dan 1.618 ton Urea. Dari total alokasi tersebut, petani Rejang Lebong hanya mampu menyerap sekitar 5.000 ton saja, dengan rincian 4.035 ton NPK dan 1.055 ton Urea. Ironisnya, kondisi ini terjadi di tengah keluhan petani yang mengaku kesulitan mengakses pupuk.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Ir. Amrul Ebi, M.Si, menjelaskan, data RDKK disusun berdasarkan kebutuhan riil di lapangan yang diusulkan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Proses ini telah melalui verifikasi oleh penyuluh pertanian dan pengesahan oleh Kepala Desa atau Lurah.
“Data yang kita input benar-benar berasal dari bawah dan sesuai kebutuhan di lapangan,” sampai Amrul saat dikonfirmsai Selasa (22/1/2025) siang.
Amrul tak menampik serapan pupuk subsidi di tahun kemarin belum maksimal. Kata dia, pupuk subsidi tidak diberikan secara gratis kepada petani. Pupuk harus ditebus oleh petani melalui kios-kios resmi yang ada di wilayah masing-masing. Petani bisa menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk menebus pupuk subsidi dengan catatan sudah tergabung dalam kelompok tani yang terintegrasi dengan RDKK.
“Terkadang kendalanya ada di petani, mereka belum punya uang jadi gak bisa menebus pupuk di kios, atau mungkin juga masih banyak petani kita yang belum tergabung dalam kelompok tani,” sampainya.
Menurut Amrul, kios pengecer telah menjalankan tugasnya dengan baik meski harus menanggung beban modal yang cukup besar untuk menampung stok pupuk subsidi. Namun, pihaknya tak tinggal diam dan akan terus melakukan evaluasi guna memastikan penyaluran pupuk subsidi berjalan lancar dan tepat sasaran.
Selebihnya, pihaknya intens menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat agar alokasi pupuk subsidi yang diterima Rejang Lebong sesuai dengan kebutuhan petani. Tahun ini saja, Amrul menyebut RDKK Rejang Lebong naik dari tahun kemarin, dengan rincian 1800 ton Urea, 7.000 ton NPK.
“Kami juga akan terus melakukan evaluasi guna memastikan penyaluran pupuk subsidi berjalan lancar dan tepat sasaran.,” tukasnya. (YF)