GO BENGKULU, LEBONG – Tragedi berdarah yang terjadi di Desa Tik Jeniak, Kecamatan Lebong Selatan, Kamis (8/11/2024) lalu yang menewaskan seorang ibu rumah tangga warga setempat yang bernama Reni mulai terkuak. Ternyata tersangkanya adalah suami korban sendiri yang berinisial SP (40), yang saat itu juga mengalami luka parah bersama isterinya di TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Pengakuan tersebut didapati dari suami korban di hadapan penyidik saat dilakukan pemeriksaan. Sebelumnya, korban Reni bersama suaminya SP ditemukan berlumuran darah di sebuah pondok kebun. Saat itu Reni ditemukan dalam keadaan berlumuran darah dan sudah tidak bernyawa sedangkan suami korban masih hidup tapi dalam keadaan lemas karena luka parah.
Kapolres Lebong, AKBP Awilzan, S.I.K, melalui Kasat Reskrim AKP Rabnus Supandri, S. Sos, ketika dikonfirmasi Selasa (12/11/2024) menceritakan, dari hasil pemeriksaan terhadap suami korban, dia mengakui semuanya. Menurut pengakuannya, awalnya dia tidak ada niat untuk membunuh korban. Dia mengajak korban bertemu hanya ingin mempertanyakan terkait live streaming di facebook yang dilakukan oleh korban bersama seorang laki-laki lain yang dilihatnya pada sore hari sebelum kejadian. Namun, saat itu korban tidak mengakui bahkan korban sempat emosi dan berbicara dengan nada tinggi.
“Apa urusan kamu, mau itu teman mau itu pacar apa urusan kamu,” ujar korban diceritakan oleh Kasat dari pengakuan tersangka.
Lalu tersangka menasehati korban agar berubah dan berusaha mengingatkan bahwa dirinya (Korban, red) masih punya suami dan sudah punya anak, tapi saat itu korban tetap saja menjawab dengan nada keras.
“Kamu mau mikir anak, pikirkanlah sendiri, apa guna kamu tahu urusan saya,” ujar korban.
Kesal dengan jawaban korban, tersangka kemudian mengeluarkan sebilah pisau dari dalam tasnya dan berusaha membunuh diri dengan cara menusukkan pisau tersebut ke dadanya sendiri. Tapi saat itu menurut pengakuan tersangka tidak tembus. Melihat aksi tersangka tesebut, korban berusaha menghentikan dan berusaha merebut pisau yang ada di tangan tersangka sehingga terjadi aksi rebut-merebut antara korban dan suaminya.
Di saat terjadi aksi saling rebut pisau, terbesit di pikiran tersangka untuk menusuk pisau tersebut ke tubuh korban agar sama-sama mati.
“Tersangka lalu menusuk korban mengenai lengan kiri hingga tembus ke dada kiri, lalu diulangnya beberapa kali di beberapa bagian hingga korban terjatuh lemas,” lanjut Kasat menceritakan,
Melihat korban sudah tidak berdaya, tersangka kemudian berusaha melukai dirinya sendiri dengan cara menusuk di bagian dadanya dan menyayat pergelangan tangan sebelah kiri hingga dirinya juga merasa lemas.
“Kalo kita dengar dari pengakuan tersangka kejadian tersebut bermula dari rasa cemburu, sejauh ini dia belum mengakui perbuatannya itu telah direncanakan, tersangka malah mengaku dirinya berencana bunuh diri di depan isterinya,” ujar Kasat.
Menurut pengakuan tersangka, dirinya dengan korban masih sah suami isteri tapi sudah tidak tinggal serumah sejak bulan Mei lalu. Tersangka mengaku jika ibu mertuanya tidak menyetujui jika dia dan isterinya tinggal serumah sehingga dirinya terpaksa tinggal di tempat lain (Ngontrak, red) bersama anaknya yang tua. Selama tidak tinggal serumah, tersangka mengaku sering bertemu dengan korban tapi secara diam-diam agar tidak diketahui oleh ibu korban.
“Menurut pengakuannya mereka masih sah suami isteri tapi sudah tinggal serumah,” demikian Kasat. (PLS)
Baca juga: