GO BENGKULU, LEBONG – Sejarah terbaru di Kabupaten Lebong, Rabu (6/11/2024) ribuan ASN (Aparatur Sipil Negara), THLT (Tenaga Harian Lepas Terdaftar) dan perangkat desa turun ke jalan untuk melakukan aksi damai menentang dan menuntut agar Plt Bupati Lebong, Fahrurrozi, turun dari jabatannya karena dinilai semena-mena dalam mengambil kebijakan. Ribuan massa yang menamai kelompoknya dengan sebutan Forum Penyelamat Birokrasi Kabupaten Lebong itu melakukan orasi di 3 titik, pertama di depan Kantor Cabang Bank Bengkulu Muara Aman, kemudian lanjut di depan Kantor Pemda Lebong dan terakhir di depan kantor DPRD Lebong.
Massa aksi mulai berkumpul sekitar pukul 09.00 WIB dan membubarkan diri sekitar pukul 14.00 WIB. Kendati berteriak dengan suara keras dan bergelora, aksi massa hari itu terpantau berlangsung damai dan kondusif dengan pengamanan super ketat dari personil Polres Lebong.
Tampak Kapolres Lebong, AKBP Awilzan, S.I.K, turun langsung memimpin pengamanan di lapangan. Dibincangi awak media seusai massa membubarkan diri, Kapolres menuturkan, demo yang terjadi di Kabupaten Lebong hari itu merupakan sejarah baru dengan menghadirkan ribuan massa. Sepengetahuan dia, di Kabupaten Lebong belum pernah terjadi aksi massa seramai yang terjadi hari itu. Mengingat massa yang begitu membludak, dirinya meminta bantuan dari Polda Bengkulu berupa 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) anggota Brimob Batalion A, berikut personil dari Polres rayonisasi zona 3 yakni Polres Rejang Lebong dan Polres Bengkulu Utara masing-masing 1 SSK.
“Setahu saya ini demo terbesar di Kabupaten Lebong, untuk antisipasi kita minta bantuan dari Polda, serta rayonisasi zona 3 yakni Polres Rejang Lebong dan Polres Bengkulu Utara,” ungkapnya.
Kata Kapolres, pihaknya mengapresiasi massa aksi yang konsisten dengan penyampaian aspirasi secara tertib tanpa melakukan tindakan anarkis ataupun tindakan yang memicu kegaduhan. Hal itu juga menurutnya berkat kepiawaian anggota yang bertugas di lapangan yang selalu mengedepankan sistem pendekatan, pre-emtif dan preventif sehingga situasi tetap kondusif hingga aksi berakhir dan membubarkan diri.
“Kita negara demokrasi, setiap warga negara berhak menyampaikan aspirasinya dengan tetap mematuhi rambu-rambu yang ada. Tugas kami memberikan pengamanan baik terhadap massa aksi termasuk juga pihak yang didemo, dan juga lingkungan sekitar. Kami tetap berada di tengah,” sampainya. (YF)
Baca juga: