GO BENGKULU, LEBONG – Kebakaran yang menghanguskan kantor Desa Sebelat Ulu, Kecamatan Pinang Belapis, pada Minggu (19/11/20230) dini hari kemarin, tampaknya masih menjadi misteri. Hingga saat ini belum satupun yang mampu bercerita terkait penyebab kebakaran tersebut. Bahkan hingga saat ini garis polisi masih terpasang utuh mengitari sisa-sisa bangunan yang menjadi saksi bisu kejadian dini hari itu.
Sejumlah warga menyebut ada kejanggalan dari kejadian tersebut. Bukan tanpa alasan, sehari sebelum kejadian gorden kantor desa juga diakui pernah terbakar tapi tak sempat menjalar berkat hujan. Selain itu ditemukan pula sumbatan di saluran pipa air yang seolah disengaja oleh terduga pelaku agar warga kesulitan saat akan memadamkan kobaran api.
Pjs Kepala Desa Sebelat Ulu, Dodon S, saat dibincangi awak gobengkulu.com, Minggu (19/11/2023) malam, menceritakan, saat kejadian (Kebakaran, red) dirinya sedang tidak berada di desa (Sebelat Ulu, red). Saat itu dia sedang pulang di kediamannya di Desa Nangai Amen. Dia pun mengaku belum bisa memastikan apa penyebab kebakaran yang menghanguskan kantornya itu. Diminta pendapat dibakar atau terbakar, Dodon pun tak mau berspekulasi, dia menyerahkan sepenuhnya pada penyidik.
“Saya tidak mau berspekulasi, yang pasti permasalahan ini sudah kami laporkan ke Polres Lebong untuk diselidiki,” ujarnya.
Ditanya berapa nilai kerugian, Dodon belum bisa menaksir. Secara kasat mata Dodon merincikan, selain bangunan gedung ada juga dokumen penting desa, barang elektronik, perabotan dan barang lainnya. Ada juga pupuk sekitar 40 karung dan semen 70 zak.
“Kalau nilai kerugian saya belum bisa menaksir, tapi yang pasti ada berkas penting, perabotan, dan ada juga pupuk serta semen,” bebernya.
Sementara itu, Kapolres Lebong, AKBP Awilzan, S.I.K, melalui Kasat Reskrim, IPTU. Riski Dwi Cahyo, S.Trk, S.I.K, membenarkan telah menerima laporan dari pihak desa. Atas laporan tersebut pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam dengan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), meminta keterangan saksi-saksi dan mengumpulkan alat bukti lainnya. Selain itu, pihaknya juga akan mendatangkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Polda Sumsel untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
“Kita akan datangkan tim Labfor dari Polda Sumsel, mungkin dalam minggu ini,” sampainya.
Lanjut Kasat, kalau mendengar keterangan sekilas dari sejumlah saksi, kejadian tersebut memang ada indikasi kesengajaan (Membakar, reda). Mulai dari kebakaran gorden sehari sebelum kejadian dan juga ada sumpalan pada pipa saluran air yang diduga disengaja oleh terduga pelaku untuk memuluskan aksinya.
“Tapi inikan baru dugaan, kita hanya menduga. Untuk jelasnya kita tunggu proses dan hasil dari penyelidikan,” terangnya.
Selain itu, Kasat juga membenarkan ada beberapa konflik yang terjadi di desa tersebut. Mulai dari laporan BPD terhadap Pjs kepala desa (Dodon, red) terkait penggelapan BLT DD dan penggelapan honor perangkat. Bahkan sebelumnya ada pula kabar Pjs Kades juga pernah melaporkan mantan kepala desa terkait serah terima aset desa.
“Kita akan dalami dulu apakah ada hubungannya dengan polemik itu atau tidak, doakan saja semoga cepat terungkap,” tandasnya. (FR)