GO BENGKULU, LEBONG – Lagi-lagi mitos yang berkembang selama ini terbantahkan, terbukti untuk yang kesekian kalinya MT-II (Musim Tanam ke-II) berhasil di Kabupaten Lebong. Seperti hari ini, Kamis (12/10/2023) di Desa Talang Liak II, Kecamatan Bingin Kuning, berlangsung panen raya MT-II tahun 2023.
Menyambut kebahagiaan tersebut, Bupati Lebong, Kopli Ansori, bersama unsur Forkompimda dan jajaran OPD turun ke sawah ikut memeriahkan pesta panen raya di desa yang dipimpin oleh Afrildo itu. Bukan hanya bupati dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebong, acara panen raya hari ini juga dihadiri sejumlah pejabat dari Provinsi Bengkulu.
Pada kesempatan itu wakil bupati (Wabup) Fahrurrozi yang juga turut hadir menyampaikan sambutan mengawali pesta panen raya. Dalam sambutannya Wabup kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tidak lagi percaya mitos yang selama ini berkembang. Mitos yang mengatakan bahwa di Kabupaten Lebong tidak bisa tanam 2 kali dalam setahun itu tidak benar. Menurutnya, mitos yang konon katanya dari nenek moyang dulu itu adalah kata-kata penjajah yang tidak ingin masyarakat sejahtera.
“Saya rasa nenek moyang kita tidak sekejam itu, saya yakin mitos yang berkembang selama ini adalah kata-kata penjajah yang tidak ingin kita maju, jadi kalau kita masih percaya mitos berarti kita percaya penjajah,” cetusnya.
Lanjut Wabup, MT-II bukanlah proyek untuk mencari keuntungan tapi merupakan program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat. Menurutnya, keberhasilan pemerintah bukan hanya dilihat dari pembangunan infrastruktur tapi juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Pada kesempatan itu Wabup meminta agar semua pihak mendukung penuh program MT-II untuk kesejahteraan masyarakat.
“Mari sama-sama kita dukung, yang berdebat biarlah berdebat semoga perdebatan mereka akan menjadi solusi terbaik. Semakin keras kita dikritik semakin keras pula berbuat,” tandasnya.
Di sisi lain, awak gobengkulu.com berhasil membincangi sejumlah petani yang ikut MT-II mengaku sangat terbantu dengan adanya program MT-II. Diakuinya hasil MT-II kali ini tidak kalah bagus dari musim tanam pertama. Diakuinya, hal itu dimungkinkan karena MT-II mendapat perhatian lebih dari para petani dan juga didukung penuh oleh pemerintah, baik pemerintah desa maupun pemerintah daerah.
“Sudahlah berbicara mitos, ini kami sudah kesekian kalinya bisa membuktikan. Hasilnya pun bisa sama-sama kita lihat bagus kok, tak ubahnya musim tanam pertama malah ada yang lebih, intinya tergantung keseriusan kita,” ujar salah satu petani yang mengaku bernama Endang Irawan.
Lanjut dia, keberhasilan MT-II di Kabupaten Lebong berkat dorongan dan dukungan kuat dari pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah desa. Dia juga menyebut, petani yang tidak mau ikut MT-II adalah petani malas yang tidak mau maju.
“Sudahlah berdebat, ini kami sudah buktikan sendiri. Yang tidak mau berarti tidak mau maju, atau bisa saja yang protes itu mereka yang tidak punya sawah,” bebernya. (Pls)