GO BENGKULU, LEBONG – Kian terbantahkan mitos yang berkembang selama ini ternyata di Kabupaten Lebong bisa tanam padi 2 kali. Terbukti sejak 3 tahun terakhir program (MT-II, red) yang dimotori oleh Bupati Kopli Ansori ini selalu sukses panen. Bahkan pengikutnya pun dari tahun ke tahun kian bertambah dan hampir menjamur ke seluruh wilayah Kabupaten Lebong.
Terpantau sejak 2 pekan terakhir para petani MT-II mulai memetik hasil kerja kerasnya selama ini. Setelah kemarin, Kamis (5/10/2023), panen perdana di Desa Nangai Tayau, hari ini menyusul di Desa Karang Dapo Bawah dan dihadiri langsung oleh bupati didampingi wakil bupati, Sekda, serta jajaran pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Lebong.
Tampak bupati begitu bersemangat melihat para petani dan hamparan padi yang menguning. Pada kesempatan itu bupati kembali membakar semangat para petani agar MT-II tidak berhenti sampai di sini dan bisa menjamur ke seluruh petani. Bupati pun berharap MT-II ke depan bukan lagi program pemerintah tapi menjadi tradisi yang melekat bagi petani agar semboyan lama (Lebong Lumbung Padi, red) tidak hanya tinggal cerita
“Inilah buah hasil dari kerja keras dan keyakinan kita selama ini, semoga ke depan tidak ada lagi petani malas yang selalu berdalih itu ini,” ujarnya.
Bupati menambahkan, saat ini harga beras melambung tinggi tapi itu bukanlah masalah bagi para petani MT-II. Kenaikan harga beras malah menjadi anugerah bagi mereka (Petani, red). Lebih dari itu bupati juga mengajak masyarakat agar bersyukur dengan keberhasilan yang telah dicapai. Bupati menyebut, Kabupaten Lebong memiliki tanah yang subur dan air yang melimpah. Di saat yang lain dilanda kekeringan petani Lebong masih bisa panen.
“Ini adalah anugerah, di saat yang lain kekeringan dan harga beras mahal kita masih bisa panen,” imbuhnya.
Dari pengalaman ini bisa dipelajari, lanjut bupati menjelaskan, ternyata kendala utama tanam 2 kali selama ini bukanlah hama tikus tapi penyakit malas petani itu sendiri. Namun demikian bupati pun tak menampik terdapat kendala-kendala lain seperti hama tikus, burung ataupun hama lainnya tapi semua itu menurutnya bisa diatasi asal serius.
“Kalau berbicara tikus pasti ada, jangankan di sawah padi yang kita simpan di rumah saja masih sering dimakan tikus. Tapi itulah manusia dibekali akal agar bisa mengatasi hal-hal demikian itu,” tandasnya.
Sementara itu, Pjs Kepala Desa Karang Dapo Bawah, Eka Patria, menyampaikan rasa syukur akan keberhasilan warganya dalam menjalankan program MT-II. Eka mengaku semua itu tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah dan keseriusan masyarakat itu sendiri. Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar jangan ragu untuk ikut MT-II karena sudah terbukti berhasil.
“Terimakasih pak bupati atas bimbingan dan dukungannya selama ini, semoga MT-II ke depan bukan lagi program pemerintah tapi menjadi tradisi yang melekat,” tuturnya. (Pls/Adv)