/
/
headlineLebong

Sikapi Dampak El Nino, Bupati Imbau Kades Pengadaan Tangki Air

2876
×

Sikapi Dampak El Nino, Bupati Imbau Kades Pengadaan Tangki Air

Sebarkan artikel ini
Sikapi Dampak El Nino, Bupati Imbau Kades untuk Pengadaan Tangki Air

GO BENGKULU, LEBONG – Dampak El Nino diprediksi akan melanda sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan, tidak terkecuali Kabupaten Lebong. Terdengar dimana-mana masyarakat mengeluh akan minimnya ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari akibat kekeringan. Sumur warga banyak yang kering, begitupun air ledeng PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) juga tidak mengalir.

Menyikapi hal itu, Bupati Lebong Kopli Ansori tak tinggal diam, dia menginstruksikan kepada jajarannya untuk memberdayakan sarana yang ada untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang kesulitan air. Bukan itu saja, Bupati juga menginstruksikan kepada petugas Damkar (Pemadam Kebakaran) agar selalu siaga akan ancaman kebakaran rumah atau pun kebakaran hutan.

“Ini adalah fenomena yang terjadi di seluruh belahan dunia, kita harus waspada dan harus pandai-pandai menyikapi. Semoga fenomena El Nino ini segera berakhir,” ujar bupati, Kamis (5/10/2023) siang.

Selain itu, bupati juga mengimbau kepada seluruh pemerintah desa (Pemdes) agar segera mengambil tindakan nyata untuk membantu masyarakat yang terdampak kekeringan. Salah satunya adalah dengan melakukan pengadaan tedmond (Tangki Air, red) untuk menampung air bersih. Kata bupati, kendatipun kemarau panjang tapi di wilayah Kabupaten Lebong masih banyak sumber air bersih yang ketersediaannya masih stabil dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Hanya saja, lokasinya jauh dari pemukiman warga sehingga sulit untuk dijangkau.

“Salah satu cara adalah mengangkut dengan menggunakan mobil tangki, itulah gunanya tedmond sebagai tempat penampungan air di masing-masing desa yang nantinya bisa disalurkan kepada masyarakat yang kesulitan air,” terangnya.

Menurut bupati, tidak ada kendala bagi pemerintah jika ingin melakukan pengadaan tedmond karena anggarannya bisa diambil dari DD (Dana Desa).

“Nilainya juga kan tidak seberapa, paling banyak sekitar Rp 5 juta,” tandasnya. (Adv/Pls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *