/
/
headlineLebong

Ratusan Regu Baris-berbaris Meriahkan HUT RI ke-78 di Lebong

1955
×

Ratusan Regu Baris-berbaris Meriahkan HUT RI ke-78 di Lebong

Sebarkan artikel ini
lomba baris berbaris

GO BENGKULU, LEBONG – Memeriahkan peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia (KEMRI) ke-78, Pemerintah Kabupaten Lebong menyelenggarakan berbagai kegiatan. Salah satunya kegiatan lomba baris-berbaris tingkat Kabupaten yang diselenggarakan pada Selasa (15/8/2023) pagi. Kegiatan tersebut diikuti dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari tingkat pelajar, PNS dan umum.

Terpantau di lapangan, peserta lomba baris-berbaris berkumpul di titik start yang dipusatkan di lapangan Hatta Desa Kampung Muara Aman. Kemudian masing-masing regu dilepas berjalan ke arah pasar Muara Aman yang kemudian finish di depan kantor PDAM. Kegiatan baris-berbaris yang diikuti sekitar 195 regu ini dilepas langsung oleh Bupati Lebong, Kopli Ansori dengan didampingi Wakil Bupati, Fahrurrozi, serta sejumlah kepala OPD dan unsur Forkopimda.

Dalam sambutannya bupati menyampaikan, memperingati HUT KEMRI merupakan salah satu cara untuk mengenang dan menghargai jasa para pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa dan raga dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Untuk dikenang, lanjut Bupati, para pendahulu kita dulu rela berjuang hingga titik darah penghabisan hanya untuk dapat mengibarkan bendera Merah Putih. Bahkan sudah tak terhitung nyawa yang menjadi korban untuk kemerdekaan Indonesia.

“Jadi sudah sepatutnya kita mengenang dan menghargai jasa pahlawan kita, salah satunya dengan kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” ujar bupati.

Tugas kita, lanjut bupati, menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan mengisi kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan positif untuk kemajuan Indonesia. Lanjutnya lagi, berbagai kegiatan yang diselenggarakan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ini mencerminkan kegirangan atas buah hasil dari perjuangan para pahlawan terdahulu dan juga untuk memupuk jiwa nasionalisme serta sikap gotong royong.

“Tanpa perjuangan dan persatuan tidak mungkin kemerdekaan ini bisa kita rasakan saat ini. Para pendahulu kita dulu hanya bermodal bambu runcing dan tekat yang kuat serta persatuan yang kokoh, itulah yang patut kita contoh,” tandasnya. (YF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *