GO BENGKULU, LEBONG – Harapan masyarakat Desa Bioa Putiak untuk memiliki masjid yang layak akhirnya akan terwujud. Sebelumnya masyarakat setempat mengeluh dengan kondisi masjid di desanya yang sudah hampir 20 tahun lebih belum pernah direnovasi. Tapi hal itu terjawab sudah hari ini setelah kedatangan bupati bersama puluhan pejabatnya untuk melakukan peletakan batu pertama.
Dengan kemauan yang keras dan modal yakin, masyarakat setempat mengundang Bupati Lebong, Kopli Ansori, untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid baru di desanya, kendatipun persiapan (Anggaran, red) untuk pembangunan masjid yang diestimasi mencapai Rp 200 juta lebih itu kabarnya belum ada.
Mengetahui kondisi tersebut, bupati tak tinggal diam. Rupanya dia sengaja mengajak seluruh pejabat di lingkungan pemerintahannya itu untuk menghadiri undangan peletakan batu pertama sekaligus melakukan penggalangan dana secara terbuka di lokasi rencana pembangunan masjid. Alhasil, di luar dugaan penggalangan dana yang dimotori oleh bupati dan dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Mustarani, pagi itu berhasil menarik simpatik para tamu undangan, bahkan hasilnya diperkirakan melebihi separuh dari estimasi kebutuhan.
“Yang terpenting adalah tekad dan kemauan keras, saya salut dengan pak Kades walaupun belum tahu sumber uangnya dari mana tapi dia sudah berani memulai, saya pastikan pemerintah siap mendukung,” ujar bupati, Kamis (15/6/2023).
Bupati juga menyampaikan apresiasi terhadap kepala desa dan masyarakat setempat yang dinilainya memiliki tekad dan kemauan yang keras walaupun dalam kondisi yang serba keterbatasan. Dia memastikan, pemerintah daerah akan mendukung penuh baik secara moril maupun materiel. Selain itu, bupati juga mengajak seluruh elemen untuk ikut berpartisipasi agar pembangunan masjid Syuhada Desa Bioa Putiak segera selesai dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Mari kita semua berpartisipasi, bergandengan tangan, bekerjasama untuk menyelesaikan pembangunan masjid ini,” ajaknya.
Bupati juga mengimbau kepada Kades agar menjadikan desanya sebagai percontohan untuk desa-desa lain menuju desa yang religius. Menurutnya, segala sesuatu pasti ada jalan asalkan ada kemauan dan tekad yang kuat. Dia optimis pembangunan masjid Bioa Putiak akan selesai sebelum tahun 2025. Hal itu bisa dilihat dari tekad dan kemauan Kades yang begitu kuat sehingga dia yakin jalan pun akan terbuka.
Sementara itu, dengan penuh haru Kepala Desa Bioa Putiak, Zulkaidi, menghaturkan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan pemerintah daerah terkhusus untuk bupati yang telah meluangkan waktu untuk melakukan peletakan batu pertama dan melakukan penggalangan dana. Kades menuturkan, masyarakat di desanya sudah merindukan masjid yang layak dan lebih luas dari masjid sebelumnya. Hanya saja, karena keterbatasan biaya harapan itu tak kunjung terwujud. Bahkan dia mengaku sudah hampir 20 tahun masjid di desanya belum pernah direnovasi dan tak tersentuh pembangunan. Tapi hal itu diakuinya terjawab sudah berkat dukungan pemerintah Kabupaten Lebong di bawah kepemimpinan Bupati Kopli Ansori.
“Jujur, harus saya akui kami belum memiliki persiapan sama sekali untuk pembangunan masjid ini, tapi kami memiliki keinginan yang besar. Dengan kerendahan hati kami berharap dukungan dari semua pihak karena kami sadar betul akan kondisi kami saat ini, tanpa dukungan dan bantuan tidak mungkin kami mampu,” tuturnya.
Pantauan awak gobengkulu.com, penggalangan dana yang digelar di lokasi saat itu berhasil menarik simpatik para tamu undangan yang hadir. Terpantau seluruh kepala OPD (Operasi Perangkat Daerah) termasuk juga sejumlah kepala desa turut memberikan sumbangan. Sumbangan bervariasi, ada yang berupa material bangunan dan ada pula yang berupa uang. jika diuangkan totalnya mencapai Rp 110 juta. (YF)