/
/
headlinehukum-peristiwaLebong

Cuaca Ekstrem, Lebong Ditimpa Bencana Bertubi-tubi

575
×

Cuaca Ekstrem, Lebong Ditimpa Bencana Bertubi-tubi

Sebarkan artikel ini
banjir, longsor

GO BENGKULU, LEBONG – Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Kabupaten Lebong sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan bencana terjadi dimana-mana. Mulai dari banjir, longsor, batang tumbang menutup jalan hingga batang tumbang menimpa rumah warga. Di minggu pertama Ramadhan, tepatnya Minggu (26/3/2023) kemarin, banjir menimpa sejumlah rumah warga meliputi Desa Kampung Muara Aman, Nangai Amen dan Kampung Muara Aman. Banjir berlangsung menjelang buka puasa tapi tidak berlangsung lama menjelang Isya air dikabarkan surut.

Baca juga: Hujan Sore, Lebong Banjir Lagi

Belum selesai membersihkan sisa banjir kemarin, hari ini Senin (27/3/2023), banjir kembali terjadi di lokasi yang sama, bahkan kali ini bukan hanya di wilayah Kecamatan Lebong Utara, tapi banjir juga terjadi di Desa Karang Anyar, Kecamatan Lebong Tengah. Berbeda dengan kemarin, kali ini banjir berlangsung agak lama, mulai menjelang Magrib hingga ba’da Isya air tak kunjung surut, karena hujan tak kunjung reda. Luapan air masuk ke rumah-rumah warga bahkan ketinggiannya ada yang mencapai pinggang orang dewasa.

Selain banjir, akibat hujan yang tak kunjung reda juga mengakibatkan batang tumbang dan longsor terjadi di wilayah Desa Tik Kuto, Kecamatan Rimbo Pengadang pada Senin sore sekitar pukul 17.00 WIB. Longsor dan batang tumbang ini sempat mengakibatkan laju lalu lintas Lebong – Curup atau pun sebaliknya lumpuh total. Berkat kesigapan anggota Polsek Rimbo Pengadang, anggota Koramil dan BPBD Lebong dan juga dibantu warga berjibaku membersihkan material longsor sehingga laju lalu lintas normal kembali.

Setelah akses jalan berhasil dibuka, rupanya bencana kembali terjadi di lokasi tersebut. Kali ini menimpa Suhardi warga Curup pengemudi Truk Nopol BG 8161 NL bermuatan dedak yang hendak melaju dari arah Muara Aman menuju Curup. Truk yang dikemudi Suhardi tersebut mengalami kecelakaan tunggal hingga terguling. Diakui Suhardi dirinya membanting stir untuk mengelak ranting pohon yang masih tersisa di ruas jalan sementara kondisi jalan saat itu dalam keadaan licin pasca tertimbun material longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, hanya saja truk yang dikemudi Suhardi sempat mengakibatkan laju lalu lintas macet karena proses evakuasi harus menunggu bantuan alat berat.

Selain itu, di hari yang sama juga terjadi musibah batang tumbang yang menimpa sejumlah rumah warga di Desa Tik Kuto pada Senin malam. Sedikitnya terdapat 5 unit rumah warga setempat dikabarkan mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon. Meliputi, rumah milik Ratna Wati (rusak berat), Asmawi (rusak ringan), Darwati (rusak ringan), Muksin Alatas (rusak berat) dan Usman Yatim (rusak ringan).

Kapolres Lebong, AKPB Awilzan, S.I.K, melalui Kapolsek Rimbo Pengadang, Iptu Budi Trisana, ketika dikonfirmasi membenarkan sejumlah musibah yang terjadi di wilayahnya itu. Dia menceritakan, musibah terjadi secara bertubi-tubi sejak sore, mulai dari tanah longsor dan batang tumbang menutup jalan di Desa Tik Kuto, kemudian malamnya menyusul truk terguling dan ada pula batang tumbang menimpa rumah warga. Dia juga memastikan, atas musibah yang terjadi di wilayahnya itu tidak ada korban jiwa namun kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 50 juta.

“Korban jiwa tidak ada tapi kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 50 juta pada kerusakan rumah warga yang tertimpa pohon,” ujar Kapolsek, Senin malam.

Atas kejadian itu, Kapolsek juga mengimbau kepada seluruh warga terutama yang akan melewati jalan di sepanjang jalur Rimbo Pengadang agar tetap waspada, mengingat di sepanjang jalan tersebut rawan terjadi kecelakaan dan rawan longsor beserta batang tumbang. Jika ragu-ragu karena cuaca ekstrem, Kapolsek mengimbau sebaiknya menunda perjalanan atau berteduh sejenak untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Cuaca sekarang memang ekstrem, untuk itu saya mengimbau kepada seluruh warga terutama yang akan melintas di jalur Rimbo Pengadang agar lebih waspada. Saat ini anggota kami bersama TNI dan BPBD masih bersiaga guns mengantisipasi jika terjadi musibah susualan,” tutupnya. (Pls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *