/
/
headlinehukum-peristiwaLebong

Kuras Anggaran Rp 3,2 Miliar, Kran Tak Berair

465
×

Kuras Anggaran Rp 3,2 Miliar, Kran Tak Berair

Sebarkan artikel ini
proyek air bersih di tanjung bungai 1 dan karang anyar

GO BENGKULU, LEBONG – Lagi-lagi APBD Kabupaten Lebong terkuras sia-sia. Di tahun 2022 lalu Pemerintah Kabupaten Lebong mengucurkan anggaran sekitar Rp 3,2 miliar untuk pembangunan jaringan distribusi air bersih dan sambungan rumah (SR) di Desa Tanjung Bungai I dan Desa Karang Anyar, Kecamatan Lebong Tengah.

Ironisnya, kendati pekerjaan telah diklaim selesai 100 persen sejak beberapa bulan lalu, tapi hingga saat ini masyarakat setempat belum bisa menikmati air bersih seperti yang diharapkan sebelumnya, semua kran yang terpasang belum dialiri air.

Salah satu masyarakat setempat, Rio, ketika dibincangi awak gobengkulu.com, Kamis (26/1/2023) siang, meruahkan rasa kekecewaannya terhadap proyek yang dinilainya gagal tersebut. Kata dia, sejak selesai dibangun beberapa bulan lalu, sambungan rumah (Kran, red) yang terpasang belum pernah berair. Bahkan dia menyebut ratusan masyarakat setempat merasa di “prank” oleh pemerintah yang seolah peduli tapi faktanya tidak ada.

“Untuk apa kran air yang terpasang di rumah-rumah ini kalau airnya tidak ada, berarti kami diprank,” kata Rio.

Lanjut Rio, sebelumnya masyarakat berharap banyak pada proyek tersebut karena di desanya memang belum ada jaringan air bersih. Tapi sayang, rupanya proyek tersebut hanya dijadikan alat untuk menguras anggaran saja. Dia menilai pemerintah tidak serius memberi solusi kepada masyarakat bahkan dia mengklaim OPD teknis telah gagal dalam merealisasikan program pemerintah.

“Kami minta pertanggungjawaban dari kontraktor dan Dinas PUPR, tolong jangan diam saja kami tidak butuh kran kering, tapi kami butuh air,” cetusnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR, Joni Prawinata, melalaui Kepala Bidang Cipta Karya, ketika dikonfirmasi tak menampik bahwa SR yang sudah terpasang di 2 desa itu belum dialiri air. Dia berdalih proyek tersebut belum diserahterimakan ke PDAM (Perusahaan Air Minum Daerah) sehingga pipa distribusi belum disambung ke sumber (Air, red). Dia menjelaskan, pihaknya hanya bertanggungjawab sebatas pembangun pipa distribusi dan pemasangan SR saja. Sementara untuk pengelolaan akan diserahkan sepenuhnya ke pihak PDAM.

“Mungkin karena belum adanya serah terima dari kita ke PDAM jadi belum dikasih air, karena pengelolaannya nanti kita serahkan sepenuhnya ke PDAM,” dalihnya.

Dia juga menjelaskan, pekerjaan tersebut dikerjakan oleh 2 rekanan. Pekerjaan di Desa Tanjung Bungai I dikerjakan oleh CV QQ dengan nilai kontrak sekitar Rp 1,6 miliar. Sementara untuk pekerjaan yang di Desa Karang Anyar dikerjakan oleh CV. KING KONSTRUKSI UTAMA dengan nilai Rp 1,6 miliar juga. 2 paket pekerjaan tersebut diklaim olehnya telah selesai 100 persen dan saat ini masih dalam tahap pemeliharaan.

“Itu paketnya 2, yang di Tanjung Bungai I CV QQ, untuk yang di Desa Karang Anyar dikerjakan oleh CV KING KONSTRUKSI UTAMA,” jelasnya. (FR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *