GO BENGKULU, LEBONG – Menindaklanjuti laporan dari masyarakat terkait persawahan warga di wilayah Desa Bentangur dan Lemeu, yang kerap diterjang banjir, Selasa (24/1/2023) siang sekitar pukul 14.00 WIB, Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen, langsung turun ke lapangan. Tidak ingin pulang dengan tangan kosong, kali ini Carles langsung menggandeng Dinas PUPR selaku OPD teknis untuk meninjau sekaligus mengkaji langkah apa yang harus diambil ke depannya.
Dibincangi awak gobengkulu.com, Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen, menyampaikan, dari hasil tinjauannya, Ketua menyebut banjir yang sering menerpa persawahan warga itu bersumber dari irigasi Uram Kiri di Desa Bentangur dan Lemeu. Sepanjang aliran irigasi tersebut mengalami pendangkalan akibat tertimbun material yang hanyut dari hulu.
“Dari tinjauan kita tadi air sering meluap karena alirannya sudah mengalami pendangkalan sehingga pada saat turun hujan dan debit air naik, aliran sungai tidak mampu menampung dan akhirnya meluap ke sawah-sawah warga yang ada di sekitar sini,” ujar Carles.
Atas permasalahan tersebut, Carles menyebut perlunya dilakukan normalisasi sungai agar alur sungai mampu menampung di saat debit air naik di saat turun hujan atau pun kiriman dari hulu.
“Langkah awal yang akan diambil adalah normalisasi sungai, tadi sekilas kita sudah mendiskusikan hal itu dengan OPD teknis (Dinas PUPR, red), mungkin dalam waktu dekat ini akan segera dilakukan,” jelasnya. (YF)
