/
/
headlineLebongpendidikan

Orang Tua Harus Berperan Aktif Menekan Kenakalan Remaja

604
×

Orang Tua Harus Berperan Aktif Menekan Kenakalan Remaja

Sebarkan artikel ini
Tekan kenakalan remaja
Kepala SMAN 02 Lebong Iwan Saputra, M.Pd,

GO BENGKULU, LEBONG – Belakangan ini masih kerap kita temui prilaku anak usia remaja yang berlawanan dengan norma-norma hukum yang dapat merugikan diri sendiri bahkan merugikan orang lain. Usia remaja adalah dimana usia anak menjelang 17 tahun atau yang biasa kita kenal dengan fase pubertas. Fase pubertas ini merupakan fase dimana seorang anak mengalami perubahan baik dari segi fisik maupun dari segi prilaku, dari anak-anak menuju dewasa.

Fase pubertas ini merupakan fase yang sangat rentan bagi anak, karena di fase ini seorang anak sedang mencari jati diri. Fase dimana seorang anak merasa ingin tahu dan ingin mencoba sesuatu hal baru. Kenakalan remaja kebanyakan dilakukan oleh mereka yang gagal dalam mengembangkan emosi jiwanya, mereka tidak bisa menahan diri terhadap hal baru yang masuk ke dalam dirinya sehingga menimbulkan sikap yang tidak seharusnya dilakukan. Bentuknya pun bermacam-macam, seperti, narkoba, free sex, tawuran, pergaulan bebas, dan banyak lagi lainnya.

Hal itu disampaikan oleh kepala sekolah SMAN 02 Lebong, Iwan Saputra.M.Pd, saat dibincangi awak gobengkulu.com, Senin (16/1/2023), di ruang kerjanya. Dia menuturkan, pada fase itu (Pubertas, red) peran orang tua sangat dibutuhkan. Orang tua harus berperan dalam memberikan masukan dan nasihat maupun edukasi tentang bahayanya pergaulan bebas.

“Orang tua harus menjadi cermin yang baik bagi anak-anaknya. Orang tua adalah orang terdekat dengan anak, orang tua pasti lebih tahu tentang pertumbuhan dan perubahan anaknya,” ujar Kepsek.

Dia menambahkan, jika gagal mengarungi masa remaja apalagi sampai terjerumus dalam hal-hal negatif, hal itu akan berdampak panjang pada masa depan anak. Misalnya, anak yang terlanjur candu narkoba, pergaulan bebas atau pernikahan dini, yang akan merusak masa depan anak.

“Intinya orang tua harus lebih aktif karena pendidikan di rumah tidak terbatas waktu sementara pendidikan di sekolah waktunya terbatas,” tegasnya.

Dia juga menjelaskan, penyebab kenakalan remaja itu bisa dari internal remaja itu sendiri atau ada juga yang berasal dari eksternal. Dari internal misalnya, ketika keegoisan seorang anak pada fase pubertas tidak bisa dikontrol sehingga dia merasa bebas melakukan apa pun tanpa berpikir akibat yang ditimbulkannya. Kemudian yang berasal dari eksternal, bisa pengaruh dari perceraian orang tua atau yang biasa disebut dengan istilah broken home, pengaruh lingkungan pergaulan yang kurang baik, atau bisa juga karena kurangnya sosialisasi orang tua terhadap prilaku yang baik.

“Perceraian orang tua juga sangat berpengaruh besar. Sebab-sebab itulah yang harus kita jaga, apa pun keadaannya perhatian terhadap anak harus tetap diutamakan,” tandasnya. (Pls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *