GO BENGKULU, LEBONG – Enam kepala desa di wilayah Kecamatan Tubei, Kabupaten Lebong, kabarnya telah memasuki masa purnabakti setelah 6 tahun menjabat sejak 2016 lalu. Mengakhiri masa tugasnya, 6 kepala desa itu mengadakan acara jumpa pisah bertempat di kantor camat Tubei, Rabu (11/1/2023). Dibincangi awak media, Camat Tubei, Mawardi, menyampaikan, kegiatan yang digelarnya itu dalam rangka silaturahmi dengan 6 kepala desa yang telah memasuki masa purnabakti.
“Hari ini kita menggelar acara silaturahmi dengan 6 kepala desa yang telah memasuki masa purnabakti sekaligus penyerahan penghargaan dan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama kurang lebih 6 tahun selama ini,” kata camat.
Dengan berakhirnya masa jabatan 6 kepala desa tersebut, terang camat, tentu ada 6 desa di wilayah kecamatannya yang mengalami kekosongan pimpinan. Untuk itu, dalam waktu dekat Mawardi mengaku akan segera berkoordinasi dengan Dinas PMD untuk penunjukan pelaksana harian (Plh) untuk memimpin roda pemerintahan desa sembari menunggu SK penunjukan Pjs Kades diterbitkan oleh bupati.
“Tentunya tampuk pimpinan di pemerintahan desa tidak boleh kosong, dalam waktu dekat kita akan menunjuk Plh dulu, hingga petunjuk selanjutnya,” ujar camat.
Sementara itu, salah satu purnabakti Kades yang juga hadir saat itu, Suan, menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan banyak membantu di era pemerintahannya.
“Ucapan terimakasih kepada bapak Bupati Lebong, seluruh masyarakat Sukau Datang Satu, Dinas PMD, bapak Camat, pendamping Desa, atas dukungan dan binaan yang di lakukan kepada kami selama ini sehingga bisa menyelesaikan tugas dengan baik,” ucap Suan.
Lanjut Suan, dirinya selaku yang dituakan oleh teman-teman Kades di wilayah Kecamatan tersebut juga mengucapkan permohonan maaf jika selama menjabat terdapat tindak-tanduk atau pun hal yang kurang berkenan selama saat menjabat.
“Kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, kami mohon pamit, mohon maaf kalau selama kami menjabat ada hal yang kurang berkenan karena kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari khilaf dan salah,” tutup Suan. (YF)