GO BENGKULU, LEBONG – Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Lebong yang ke-19 hanya tinggal menghitung hari, yakni jatuh pada tanggal 18 Desember mendatang. Berbagai rangkaian kegiatan telah dipersiapkan bahkan ada yang sudah dimulai. Kabarnya, terdapat sekitar 27 rangkaian kegiatan yang akan diselenggarakan untuk memeriahkan HUT Lebong ke-19 tahun ini.
Rangkaian kegiatan telah dimulai sejak Jumat 11 November lalu dengan kegiatan Sumatera Scooter Party dengan menampilkan deretan Band Reggae ternama, seperti Peron Satoe dan Momonon, Tugu Rasta dan Farid Mbah Surip, bertempat di Taman Smart City depan Kantor Pemda Lebong. Kemudian disusul dengan berbagai kegiatan lain, seperti lomba volly, lomba badminton, lomba perahu naga hingga puncaknya nanti dimeriahkan dengan hiburan menghadirkan Pasha Ungu dan Rara Lida.
Hari ini, Kamis (24/11/2022) digelar festival qasidah, bertempat di lapangan Hatta, Kampung Muara Aman. Lomba tersebut diikuti sebanyak 24 grup yang berasal dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Lebong. Masing-masing kecamatan mengirimkan 2 grup andalannya. Acara tampak berlangsung meriah dengan lantunan lagu-lagu qasidah yang dinyanyikan oleh ibu-ibu berseragam gamis.
Informasi terhimpun, lomba qosidah tersebut dimotori oleh 2 camat perempuan yang ada di Kabupaten Lebong, yakni Camat Lebong Utara, Marhama dan Camat Lebong Tengah, Gusmawati. Dibincangi awak gobengkulu.com, Camat Lebong Tengah, Gusmawati, menceritakan, lomba qosidah yang diselenggarakannya itu dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Lebong yang ke-19. Menurutnya, festival qasidah dapat memacu semangat para ibu-ibu ataupun remaja perempuan untuk ikut andil membangun daerah dengan muatan Islam.
“Melalui lomba qasidah ini kita harap dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan dan mempererat silaturahmi, lebih dari itu kita berharap semoga seni bisa menjadi media dakwah,” sampainya.
Hal senada juga disampaikan Camat Lebong Utara, Marhama, menurutnya, seni qasidah juga untuk memacu laju pembangunan bangsa dan daerah yang sarat dengan muatan dan rumusan nilai agama. Oleh sebab itu, kata dia, sudah sepantasnya seni qasidah mendapat perhatian dari pemerintah dengan harapan seni qasidah mampu bersuaing dengan kesenian lainnya dan tetap selalu mendapat tempat di masyarakat. Dia meminta, pasca perlombaan itu nanti, para peserta dapat memotivasi dan meningkatkan minat masyarakat khususnya generasi muda Islam terhadap seni qasidah untuk terus tumbuh dan berkembang agar tetap dapat menunjukkan jati dirinya sebagai salah satu bentuk implementasi ajaran agama di tengah-tengah masyarakat.
“Kita harapkan festival qasidah ini mampu memberikan kontribusi positif terhadap daerah yang bersifat Islami,” tuturnya. (FR)