/
/
headlinehukum-peristiwaLebongpotret-desa

Bangunan JUT Membelukar, Dikonfirmasi Kades Malah Naik Pitam

314
×

Bangunan JUT Membelukar, Dikonfirmasi Kades Malah Naik Pitam

Sebarkan artikel ini
jut karang dapo atas

GO BENGKULU, LEBONG – Seorang kepala desa semestinya bersikap humanis dalam kepemimpinan dan transparan dalam pengelolaan keuangan desa. Tapi tidak demikian dengan kepala desa yang satu ini. Kepala Desa Karang Dapo Atas, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong, Idaryani. Dia terkesan arogan dan enggan berkomentar ketika dibincangi terkait bangunan JUT yang baru setahun dibangunnya tapi sudah terbengkalai dan membelukar. Dia mengaku tidak tahu menahu berapa anggaran yang dikucurkan untuk bangunan jalan tersebut bahkan dia mengaku tidak tahu berapa volumenya. Ironisnya, dia malah menyarankan agar mempertanyakan hal tersebut kepada camat atau tenaga teknis.

“Saya tidak tahu menahu tentang anggaran percuma kamu tanya sama saya, tanya saja ke camat, kalau masalah volume tanya saja dengan tenaga teknis,” cetusnya, Sabtu (15/10/2022).

Lebih dari itu, dia menuding awak media seolah-olah mencari-cari kesalahannya. Karena menurutnya bukan hanya pekerjaan fisik di desanya yang bermasalah tapi hampir seluruh desa yang ada di Kabupaten Lebong diklaim olehnya bermasalah.

“Coba cek pekerjaan desa lain, silahkan kamu konfirmasi ke situ. Jangan mentang saya perempuan kamu seenaknya, saya ini ada yang mendampingi,” ujarnya dengan nada tinggi.

Berita terkait: Setahun Dibangun, JUT di Desa Karang Dapo Atas Membelukar

Untuk diketahui, pada tahun 2021 silam, bersumber dari dana desa Kades Karang Dapo Atas membangun JUT di Dusun III dengan panjang sekitar 300 meter. Belum diketahui persis berapa anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan tersebut. Sayangnya, JUT yang dibangunnya itu tampaknya tidak didahului dengan Musdes (Musyawarah Desa) dan bukanlah usulan dari masyarakat.

Pasca dibangun jalan tersebut jarang sekali dilewati dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Bukan hanya jarang dilewati, JUT yang ditafsir menghabiskan uang ratusan juta itu juga luput dari perhatian pemerintah desa setempat dan tidak pernah tersentuh perawatan sehingga bentuknya saat ini sudah membelukar dan tidak layak disebut jalan.

Di lain tempat, salah satu masyarakat setempat ketika dibincangi terkait bangunan JUT di desanya itu menuturkan, setahu dia JUT tersebut memang bukanlah usulan dari masyarakat karena tidak pernah digelar Musdes sebelumnya. Dia berpendapat, seharusnya Kades membelanjakan dana desa sesuai dengan usulan dan kebutuhan masyarakat berdasarkan skala prioritas. Jika memang jalan tersebut merupakan usulan dari masyarakat, dia yakin kondisinya tidak akan terbengkalai dan membelukar seperti sekarang ini karena akan dirawat oleh masyarakat yang memanfaatkan jalan itu sendiri, setidaknya rumput-rumput tidak akan tumbuh karena sering dilewati.

“Aset yang sudah dibangun seharusnya dirawat. Kades juga harus transparan dalam pengelolaan dana desa karena yang dikelolanya itu adalah uang masyarakat,” tuturnya (Pls)

Baca juga:

Dinilai Gagal Perencanaan, JUT di Desa Karang Dapo Atas Terbengkalai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *