/
/
headlineLebongpotret-desa

Dinilai Gagal Perencanaan, JUT di Desa Karang Dapo Atas Terbengkalai

593
×

Dinilai Gagal Perencanaan, JUT di Desa Karang Dapo Atas Terbengkalai

Sebarkan artikel ini
JuT Karang Dapo Atas Terbengkalai
Foto JUT di Desa Karang Dapo Atas, Selasa (4/10/2022)

GO BENGKULU.COM, LEBONG – Sejatinya pemerintah sebelum melaksanakan pembangunan harus didahului dengan perencanaan yang matang, dan juga harus mempertimbangkan skala prioritas serta asas manfaat atas program yang akan dijalankannya itu agar dapat berjalan dengan baik serta memberi dampak positif kepada masyarakat.

Tapi hal itu sepertinya tidak berlaku di desa Karang Dapo Atas, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong. Desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa perempuan ini, di tahun 2021 lalu telah menguras anggaran Dana Desa (DD) hingga ratusan juta untuk membangun JUT (Jalan Usaha Tani) di desanya.

Sayangnya, bangunan yang menelan anggaran ratusan juta itu tidak begitu direspons positif oleh masyarakat setempat, bahkan jalan yang sudah dibangun dari sumber DD itu tidak pernah dilewati (Dimanfaatkan, red). Mirisnya lagi, pasca dibangun jalan tersebut tidak pernah tersentuh perawatan bahkan kondisinya sangat memprihatinkan. Terpantau di lokasi, jalan yang dibangun sekitar setahun yang lalu itu tampak sudah lama terbengkalai bahkan badan jalan sudah mulai tertutup semak belukar. Rerumputan liar tampak subur menutupi badan jalan hingga tak layak lagi disebut sebagai jalan.

kantor desa KRD
Rumah Kades/Kantor Desa selalu tertutup

Sejumlah warga setempat yang berhasil dibincangi awak gobengkulu.com mengaku pembangunan di desanya memang jarang didahului dengan Musdes (Musyawarah Desa), bahkan warga sejumlah warga setempat mengklaim Kades bekerja sendiri tanpa memperhatikan aspirasi masyarakat dan skala prioritas.

“Kami tidak tahu apa tujuannya jalan itu dibangun, setahu saya warga jarang melewati jalan itu karena memang bukan jalan perlintasan utama para petani selama ini,” ujar salah satu warga saat dibincangi awak gobengkulu.com, Selasa (4/10/2022) siang.

Di lain tempat, awak gobengkulu.com berhasil membincangi sekretaris desa (Sekdes), Medi. Ditanyai terkait bangunan JUT yang terbengkalai itu, Sekdes enggan berkomentar banyak. Dia membenarkan terdapat bangunan JUT yang terbengkalai dan luput dari perawatan. Hanya saja, dia mengaku tidak begitu tahu penyebabnya apa karena tidak dilibatkan terlalu jauh dalam perencanaan ataupun proses pembangunan di desanya. Dia mengimbau agar menanyakan langsung hal tersebut kepada Kades selaku pimpinan di desanya.

“Tanya langsung ke Kades saja, saya tidak bisa berkomentar banyak nanti dibilang sok pintar pula. Pimpinan di sini kan Kades, jadi sebaiknya tanya langsung ke beliau saja,” tuturnya.

Sementara itu, kepala desa belum berhasil dikonfirmasi, bahkan beberapa kali awak gobengkulu.com berusaha menyambangi ke kantornya (Rumah Kades, red) yang bersangkutan tidak pernah berada di tempat. Kantor desa selalu tertutup rapat, bahkan sejumlah warga setempat juga mengaku kesulitan untuk bertemu dengan Kades karena memang jarang berada di rumah, termasuk perangkat desa pun diklaim oleh warga setempat tidak pernah masuk kantor kecuali saat ada kegiatan desa saja. (Pls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *