/
/
headlinehukum-peristiwaLebongpotret-desa

BUMDes Bangkrut, Direktur Kabur

468
×

BUMDes Bangkrut, Direktur Kabur

Sebarkan artikel ini
BUMDes Nangai Tayau I

GO BENGKULU, LEBONG – Berembus kabar tak sedap dari Desa Nangai Tayau I, Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong. Direktur BUMDes desa setempat yang berinisial WT dikabarkan kabur dan diduga kuat melarikan modal BUMDes hingga puluhan juta. Terpantau, BUMDes yang sebelumnya bergerak di bidang usaha warung sembako itu tidak pernah lagi buka dan tidak ada aktivitas.

Informasi terhimpun, sejak pertama didirikan BUMDes yang diberi nama Turan Binjei Jayo ini sudah 2 kali mendapat kucuran modal dari sumber Dana Desa. Pertama pada tahun 2019 sebesar Rp 47 juta kemudian di tahun 2020 sebesar Rp Rp 45 juta. Uang sekitar Rp 92 juta itu dijadikan modal untuk membuka usaha warung sembako. Awalnya, kegiatan usaha BUMDes berjalan lancar dan tampak ramai tapi sayang rupanya usaha yang dibangun untuk masyarakat itu tidak bertahan lama dan dikabarkan gulung tikar.

Kepala Desa Nangai Tayau I, Zainul Halidi, saat dikonfirmasi awak gobengkulu.com, Kamis (22/9/2022) pagi, tak menampik bahwa BUMDes di desanya sudah lama tutup dan disinyalir gulung tikar. Diakui Kades, gelagat kurang baik itu mulai tampak sejak awal tahun 2022 lalu, barang-barang tampak mulai habis sementara uang tidak terkumpul. Pada saat itu, Kades menyebut WT pernah ingin mengundurkan diri sebagai pengurus. Hanya saja, saat diminta pertanggungjawaban secara administrasi, WT tidak bisa menunjukkan.

“Dia memang pernah mau mundur sebagai pengurus, tapi saat diminta pertanggungjawaban terhadap pengelolaan BUMDes dia tidak bisa menunjukkan itu,” cetus Kades.

Kades juga mengaku pernah membentuk tim khusus untuk mengaudit BUMDes yang dikelola oleh WT. Tapi pada saat tim audit ingin melakukan pengecekan, WT malah melarang dan tidak mengizinkan tim untuk masuk.

“Saya pernah membentuk tim (Perangkat Desa dan BPD) untuk melakukan audit terhadap BUMDes, tapi saat tim kita datang ke situ, mereka malah tidak diizinkan masuk oleh WT,” kata Kades.

Parahnya lagi, lanjut Kades menceritakan, WT bersama keluarganya saat ini tidak diketahui keberadaannya dimana, bahkan dihubungi via telefon pun tidak bisa.

“Ada yang bilang dia ke Kalimantan. Waktu itu pernah saya hubungi tapi nomor saya malah diblokir,” akunya.

Menyikapi hal itu Kades mengaku tidak akan tinggal diam, dalam waktu dekat pihaknya akan membuat laporan polisi.

“Dalam waktu dekat akan kita laporkan,” tandasnya. (FR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *