GO BENGKULU, LEBONG – Dilatarbelakangi ketiadaan anggaran, Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lebong, Jaswidodo, S. Sos, mengaku transformasi program di Dinas yang dia pimpin belum bisa direalisasikan oleh pihaknya. Dia menyebut, selama ini Dinas Perpustakaan hanya berkutat di bidang pengembangan dan pengelolaan bahan pustaka, tapi saat ini perannya lebih luas lagi. Dinas Perpustakaan telah mengalami transformasi dan tidak hanya mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan bacaan tapi juga berbasis inklusi (Pembelajaran/pelatihan, red) sosial yang sifatnya untuk membangun kemandirian dan melatih ketangkasan masyarakat. Misalnya, pelatihan pembuatan pupuk kompos, pelatihan home industri, belajar komputer dan berbagai kegiatan lainnya. Tapi sayang, karena keterbatasan anggaran, Jaswidodo mengaku belum bisa menjalankan program tersebut dengan maksimal.
“Perpustakaan saat ini telah mengalami transformasi, dulunya hanya berkutat dengan bacaan, tapi sekarang perpustakaan juga mempunyai peran untuk membina kemandirian dan ketangkasan masyarakat,” ujarnya kepada awak gobengkulu.com, Rabu (14/9/2022) siang.
Dia menambahkan, transformasi program perpustakaan itu sudah lama berjalan khususnya di tingkat pusat dan provinsi. Untuk Kabupaten Lebong sendiri diakuinya baru muncul sekitar bulan Mei lalu sehingga kesiapan anggarannya pun belum ada karena muncul di tengah jalan tahun anggaran. Kedepannya, Jaswidodo mengaku telah mengusulkan anggaran untuk dialokasikan di APBD tahun 2023 mendatang. Dia berharap usulannya itu bisa diakomodir agar Dinas Perpustakaan Kabupaten Lebong bisa sejalan dengan program pemerintah pusat.
“Sebenarnya tingkat pusat dan provinsi program ini sudah lama berjalan, tapi baru masuk ke tempat kita sekitar bulan Mei lalu. Besar harapan kami tahun depan anggarannya ada sehingga program-program tersebut bisa berjalan,” tandasnya. (Pls)