GO BENGKULU, LEBONG – Warga Kabupaten Lebong kembali berduka, 4 orang penambang emas dikabarkan meninggal saat melakukan aktivitas di dalam lubang Tik Aseak, Desa Tambang Sawah, Kecamatan Pinang Belapis. 4 orang tersebut meliputi, Iwan Faisal (34), Riski Manaki (25), Aryanto (31) asal Desa Air Kopras, Kecamatan Pinang Belapis dan Madon (25) asal Lubuk Linggau. 4 orang tersebut ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di dalam lubang (Tambang Emas, red) tempatnya bekerja, pada Rabu (7/9/2022) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Belum diketahui pasti penyebab dan kapan keempatnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Informasi terhimpun, 4 orang korban berangkat dari rumahnya menuju lubang pada Sabtu (3/9/2022) pagi, atau sekitar 5 hari yang lalu. Sore harinya, keempat orang korban tak kunjung pulang ke rumah. Awalnya, pihak keluarga belum menaruh rasa curiga, karena tak jarang para penambang berangkat pagi baru pulang keesokan harinya. Tapi heran, ditunggu hingga beberapa hari 4 orang tersebut belum juga pulang ke rumah dan tak ada kabar, sehingga menimbulkan rasa curiga dan cemas dari pihak keluarga.
Merasa khawatir, pihak keluarga melakukan upaya pencarian ke lokasi tambang tempat para korban bekerja. Benar saja, setibanya di lokasi 4 orang tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam lubang yang kedalamannya mencapai 40 meter.
Plt kepala badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kabupaten Lebong Tantomi melalui Kepala Bidang Kesiapsiagaan, Hendra Surya, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dia menceritakan, pada saat ditemukan kondisi jasad korban sudah mengeluarkan aroma kurang sedap. Bersama korban juga ditemukan bekal nasi para korban yang belum dimakan 4 bungkus. Sementara, dari cerita pihak keluarga pada saat berangkat para korban masing-masing membawa bekal 2 bungkus nasi. Artinya, lanjut Hendra menjelaskan, kuat dugaan para korban meninggal di hari pertama mereka masuk sebelum jam makan sore.
“Dari cerita keluarga korban, pada saat berangkat masing-masing korban membawa bekal 2 bungkus nasi. Sementara di TKP masih ditemukan 4 bungkus nasi, dari situ patut diduga mereka meninggal sebelum jam makan sore,” terang Hendra.
Terkait penyebab meninggalnya para korban, Hendra mengaku belum bisa menyimpulkan, kuat dugaan para korban meninggal karena kehabisan oksigen saat berada di dalam lubang.
“Untuk penyebab meninggal kita belum bisa menyimpulkan, pihak keluarga juga menolak untuk dibawa ke rumah sakit karena meyakini kejadian itu murni musibah kecelakaan, tambah lagi kondisi jasad korban sudah sangat memprihatinkan karena sudah lama,” tandasnya. (YF)