GO BENGKULU, LEBONG – Kesadaran masyarakat Lebong akan manfaat musim tanam 2 kali sepertinya mulai tumbuh. Jika sebelumnya lahan sawah mereka hanya digarap 1 kali dalam setahun, tapi sekarang beda. Para petani mulai memberanikan diri untuk menggarap lahan sawah mereka 2 kali dalam setahun atau yang dikenal dengan istilah MT-II (Musim Tanam ke-II). Program MT-II ini sebenarnya bukanlah program baru di Kabupaten Lebong, bahkan sejak kepemimpinan bupati sebelumnya pun sudah ada tapi hasilnya belum maksimal dan hanya dijadikan ajang percontohan saja, itu pun rupanya tak mampu menarik minat para petani dan tetap berpikir bahwa MT-II hanya buang-buang biaya saja tanpa hasil yang jelas.
Mitos yang berkembang dan kebiasaan buruk di Kabupaten Lebong ini perlahan berubah sejak kepemimpinan Bupati Kopli Ansori. Pria yang dikenal berjiwa muda dan pekerja keras ini mencetuskan beberapa inovasi untuk meyakinkan masyarakat petani bahwa sumber daya yang ada di Kabupaten Lebong jika dikelola dengan baik dan maksimal akan cukup untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.
Beliau menginstruksikan kepada para kepala desa agar menggerakkan masyarakatnya untuk ikut program MT-II. Bukan hanya instruksi, sejalan dengan itu, beliau pun meluncurkan program beli ekor tikus. Di tengah serangan pandemi Covid-19 yang melumpuhkan perekonomian masyarkat, program beli ekor tikus yang diluncurkannya itu disambut antusias oleh petani. Ratusan petani berbondong-bondong memburu tikus untuk dijual ekornya yang dihargai Rp 3 ribu per ekor. Bukan hanya itu, beliau pun menginstruksikan kepada Dinas Pertanian agar menjamin ketersediaan pupuk dan pestisida yang dibutuhkan petani. Alhasil, musim tanam ke-II tahun 2021 lalu sukses dengan hasil panen yang memuaskan. Yakni, di wilayah Kecamatan Uram Jaya, Amen dan Lebong Tengah.
“Pemikiran primitif itu terjawab sudah, ternyata yang gagal itu bukan panennya tapi orangnya yang gagal kemauannya,” ujar bupati.
Baru-baru ini, Kopli Ansori, kembali meluncurkan program yang menggelitik semangat para petani untuk mensukseskan program MT-II. Yakni, bupati menyiapkan reward satu unit mobil dan sepeda motor bagi kepala desa yang berhasil mewujudkan program MT-II. Itu pun bukan bersumber dari APBD, tapi dari kantong pribadinya.
“Nanti akan kita undi. Bagi kepala desa yang beruntung dan sukses menjalankan program MT-II, maka reward berupa mobil silahkan dibawa pulang,” kata Kopli.
Rupanya program yang diluncurkannya itu (Reward Mobil, red) mampu memantik gairah para petani. Terbukti, belum genap sebulan usai panen musim tanam ke-satu tahun 2022, para petani di beberapa wilayah di Kabupaten Lebong sudah mulai menggarap sawah mereka kembali untuk persiapan tanam musim ke-dua. Seperti di Desa Garut dan Magelang Baru, Kecamatan Lebong Sakti. Puluhan petani setempat sudah mulai menebar bibit bahkan sudah ada yang mulai tanam.
//Bupati dan Wabup Tinjau ke Sawah
Sebagai wujud dukungannya, Senin (18/4/2022) pagi, Bupati Kopli bersama wakilnya, Fahrurrozi, dan segenap jajaran pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Lebong turun ke sawah mengunjungi para petani di Desa Garut dan Magelang Baru. Pada kesempatan itu bupati menyempatkan diri berbincang-bincang dengan para petani untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan apa saja kendala yang ada di lapangan. Dia pun meminta kepada para petani jika ada kendala agar segera disampaikan ke kepala desa masing-masing untuk diteruskan ke Dinas Pertanian.
“Jika ada kendala segera sampaikan, nanti kita cari solusinya,” sampainya.
Dia mengaku sangat mengapresiasi semangat para petani di 2 desa tersebut, kendati bulan Ramadhan tapi tetap semangat mensukseskan program MT-II. Dia memprediksi puncak MT-2 akan dilakukan petani pasca lebaran Idul Fitri dengan skala yang lebih besar.
“Saya prediksi usai lebaran nanti MT-II akan dimulai secara serentak dalam skala yang lebih besar,” tandasnya. (YF)
Baca juga: