GO BENGKULU, LEBONG – Maraknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Lebong, Kepala Dinas Kesehatan Lebong, Rachman, SKM, angkat bicara. Dia menyebut, demam berdarah dengue (DBD) bisa menyerang siapa saja, baik yang tua atau muda. Bahkan dia menyebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar setengah dari populasi manusia di dunia berisiko terpapar DBD. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus dengue. Jika tidak ditangani dengan tepat, pasien berisiko mengalami komplikasi DBD yang bisa berakibat fatal. Pencegahan DBD penting untuk dilakukan agar Anda terhindar dari risiko tersebut.
“Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegepti dan Aedes albopictus betina yang membawa virus dengue,” tuturnya, Senin (31/1/2022).
Dijelaskan Rachman, virus penyebab DBD itu ada 4 jenis, yaitu virus DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua nyamuk Aedes membawa virus dengue.
”Setelah nyamuk pembawa virus itu menggigit manusia, virusnya akan masuk dan mengalir dalam darah manusia untuk mulai menginfeksi sel-sel tubuh yang sehat,” jelasnya.
Untuk mencegah terpaparnya virus DBD, masyarakat harus membiasakan hidup sehat dan menjaga lingkungan tetap bersih, juga menggunakan penangkal nyamuk agar tidak berkembang biak di rumah. Dipaparkan Rachman, upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat seperti, menguras bak penampungan air 2 minggu sekal. Kemudian pasang kasa dan kelambu nyamuk di tempat tidur dan jangan menggantung atau menumpuk baju terlalu lama.
“Nyamuk betina pertama-tama akan bertelur pada dinding bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya,” jelasnya.
Rachman juga mengaku pihaknya akan melukakan fogging di sekitar pemukiman warga, terutama di daerah-daerah yang pernah terjangkit DBD.
“Kita akan galakkan fogging di lingkungan pemukiman warga, terutama daerah yang warganya pernah terjangkit,” tandasnya. (YF)