GO BENGKULU, LEBONG – Beberapa titik poros jalan Provinsi yang ada di Kabupaten Lebong dalam kondisi rusak berat, hal tersebut tentu tidak terlepas karena minimnya perawatan yang semestinya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi. Dibincangi awak media, saat dirinya berkunjung ke Kabupaten Lebong, Jumat (30/7/2021) kemarin, Gebernur Rohidin mengakui bahwa saat ini perbaikan poros jalan memang banyak yang tertunda, itu pun menurutnya bukan hanya di Kabupaten Lebong saja tapi terjadi hampir di seluruh wilayah Bengkulu.
Gubernur menyebut, tertundanya peningkatan jalan bukan hanya di tahun ini saja tapi sejak 2 tahun terakhir, sejak tahun 2020 lalu. Hanya saja beliau tidak menjelaskan apa yang melatarbelakangi sehingga tertundanya perbaikan jalan yang sudah rusak menahun itu.
“Iya kita akui perbaikan dan peningkatan jalan kita sejak 2 tahun terakhir banyak yang tertunda, bukan hanya di Kabupaten Lebong tapi hampir di seluruh wilayah Bengkulu,” ungkapnya.
Untuk tahun ini, Rohidin mengaku masih fokus melanjutkan peningkatan kapasitas jalan Tambang Sawah ke arah Ketenong, yang terletak di Kecamatan Pinang Belapis.
“Tahun ini kita fokus melanjutkan peningkatan kapasitas jalan Tambang Sawah ke arah Ketenong,” imbuhnya.
Terkait titik-titik jalan yang rusak, dia pun mengaku sudah mengantongi datanya untuk dilakukan perbaikan. Hanya saja, dia menyebut perbaikan belum bisa direalisasikan tahun ini.
“Datanya sudah masuk ke kita tapi mungkin belum bisa kita kerjakan tahun ini,” ujar gubernur.
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Bengkulu, daerah pemilihan Lebong Rejang Lebong, M. Gustiadi, mengaku heran kenapa perawatan jalan provinsi terkhusus di Kabupaten Lebong jarang dilaksanakan, sementara uang untuk perawatan sudah dianggarkan. Dia pun mengaku pihaknya pernah mempertanyakan hal tersebut ke pihak eksekutif, tapi mereka berdalih anggaran terpaksa harus dialihkan untuk penanggulangan bencana Covid-19.
“Iya ini yang kita pertanyakan, dananya kan sudah kita anggarkan kok gak dilaksanakan. Kami pernah mempertanyakan hal ini, tapi mereka berdalih untuk penanganan Covid-19, oke-oke saja tapi kan gak harus ke situ arahnya,” cetus pria yang akrab disapa Edi Tiger ini.
Senada dengan gubernur, dia juga menuturkan, untuk tahun 2021 peningkatan jalan fokus di daerah Tambang Sawah-Ketenong, baru kemudian tahun 2022 akan fokus dari Air Dingin hingga Tes. Mungkin nanti banyak di pembangunan drainase termasuk juga pemindahan jalan di wilayah Talang Ratu.
“Di sekitar lokasi mobil pernah masuk jurang dulu,” terangnya mencoba mengingat peristiwa kecelakaan beberapa waktu lalu.
Data terhimpun, kabarnya di tahun 2021 ini anggaran untuk pemeliharaan jalan Provinsi dialokasikan sekitar Rp 10 miliar. Tapi herannya pemerintah Provinsi seolah tutup mata dengan kondisi poros jalan provinsi yang ada di Kabupaten Lebong. Bahkan ada beberapa titik jalan yang terpaksa harus diperbaiki dengan menggunakan APBD Kabupaten Lebong yang seharusnya diperuntukkan untuk perawatan poros jalan Kabupaten. Demikian itu tentunya berdampak pada perawatan poros jalan kabupaten yang harus rela terabaikan. (YF)