/
/
headlineLebong

Rp 2,5 Miliar Masuk Rekening, Dugaan Sementara DBH dari Provinsi

122
×

Rp 2,5 Miliar Masuk Rekening, Dugaan Sementara DBH dari Provinsi

Sebarkan artikel ini
Kepala Bidang Pendapatan BKD Lebong
Kepala Bidang Pendapatan BKD Lebong, Rudi Hartono, SE., M.Ak

GO BENGKULU, LEBONG – Ada dana masuk ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Kabupaten Lebong di penghujung bulan lalu (Akhir Juni, red). Dana tersebut sekitar Rp 2,5 miliar yang diduga kuat dari transfer Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu. Belum diketahui pasti dana yang ditransfer tersebut untuk pembayaran apa, karena pihak BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Provinsi Bengkulu belum ada yang bisa dikonfirmasi pasca diketahuinya ada dana masuk ke RKUD tersebut.

Diakui oleh Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Lebong, Erik Rosadi, SSTP., M.Si, melalui Kepala Bidang Pendapatan, Rudi Hartono, SE., M.Ak, saat dibincangi awak gobengkulu.com, Jumat (2/7) pagi, dia mendapat informasi dari stafnya bahwa ada dana masuk ke RKUD sekitar Rp 2,5 miliar beberapa hari lalu. Dia kuat menduga bahwa uang tersebut merupakan transfer dari Pemprov untuk pembayaran DBH (Dana Bagi Hasil) Kabupaten Lebong triwulan I tahun anggaran 2021. Hanya saja, dia belum bisa memastikan uang tersebut apakah benar untuk pembayaran DBH triwulan I atau untuk yang lain.

“Saya sudah mencoba menghubungi pihak BPKAD Provinsi untuk memastikan uang yang ditransfer tersebut, tapi hingga saat ini belum ada yang tersambung (Telepon, red),” kata Rudi.

Rudi menyebut, Pemkab Lebong tidak ingin lagi kecolongan dengan penundaan DBH oleh pihak Provinsi seperti yang terjadi 2 tahun terakhir karena akan berdampak pada keuangan daerah Kabupaten Lebong. Dia mengaku, pihaknya akan lebih intens menjalin komunikasi dengan pihak Provinsi untuk menanyakan terkait penyaluran DBH.

“Kita tidak mau DBH kita ditunda lagi penyalurannya oleh Pemprov, karena DBH ini sangat berpengaruh pada kondisi keuangan daerah kita, seperti 2 tahun terakhir kita selalu mengalami defisit anggaran,” terang Rudi.

Lebih jauh Rudi juga menuturkan, hingga bulan Juni 2021 pihaknya telah berhasil menghimpun PAD (Pendapatan Asli Daerah) sekitar Rp 12,7 miliar atau sekitar 59,8 persen dari target tahun ini. Dia berkeyakinan di tahun ini pihaknya akan mencapai target PAD hingga 100 persen.

“Saya optimis target PAD akan tercapai, berbagai upaya kita lakukan, mulai dari menyurati, sosialisasi hingga mendatangi langsung objek yang menjadi sumber PAD,” tutur Rudi. (YF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *