GO BENGKULU, LEBONG – Pemerintah desa (Pemdes) Tik Jeniak, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, menyalurkan BLT DD tahap I tahun anggaran 2021. Terpantau ada sekitar 32 KK terdaftar sebagai KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di desa tersebut. Penyaluran dipimpin langsung oleh Kepala Desa Tik Jeniak, Sugino, S.Pd.I dan didampingi beberapa perangkat serta unsur tripika Kecamatan Lebong Selatan, Senin (28/6).
Pada kesempatan itu Kepala Desa Tik Jeniak, Sugino, S. Pd.I, menyampaikan, BLT DD yang disalurkannya itu adalah periode Januari atau tahap I tahun anggaran 2021. Dia menyebut, sesuai dengan peraturan pemerintah, BLT tidak boleh dibayarkan sekali, tapi harus bertahap. Seharusnya, lanjut Sugino, BLT DD disalurkan sejak bulan Januari lalu, dan disalurkan secara bertahap setiap bulannya hingga akhir tahun. Tapi karena terkendala di pengurusan dan pencairan DD, sehingga BLT tahap I baru dibayar sekarang.
“Ini BLT DD untuk bulan Januari, untuk bulan berikutnya akan kita salurkan kembali secara bertahap,” ujar Sugino.
Sugino juga menjelaskan, nilai BLT DD di tahun 2021 adalah Rp 300 ribu per bulan, per KPM, selama 12 bulan. Dikatakannya, mungkin nilai Rp 300 ribu itu tidak seberapa, tapi setidaknya dapat meringankan beban masyarakat di tengah keadaan yang serba sulit saat ini akibat Covid-19.
“Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan baik dan digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat,” imbuhnya.
Terpantau setelah menyalurkan BLT DD kepada 30 KPM di desanya, Sugino kembali mengomandoi pelaksanaan titik nol pembangunan yang bersumber dari DD tahun anggaran 2021. Kali ini Pemdes Tik Jeniak berencana akan membangun JUT (Jalan Usaha Tani) dengan panjang 130 meter, dan lebar 3 meter, dengan nilai anggaran sekitar Rp 154 juta.
“Tahun ini kita kembali akan membangun JUT, rencananya 130 meter dengan lebar 3 meter, sesuai dengan hasil kesepakatan masyarakat pada saat rapat penyusunan APBDes beberapa waktu lalu,” terang Sugino.
Acara turut dihadiri, Sekcam , Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pendamping Desa, Tenaga ahli, perangkat desa, BPD, penerima BLT dan tokoh masyarakat setempat. (Adv/Pls)
