GO BENGKULU, LEBONG – Bupati Lebong, Kopli Ansori, pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) teknis bidang pertanian terkait keberadaan dan kondisi irigasi yang ada di Kabupaten Lebong saat ini. Rakor yang diikuti seluruh kepala desa, lurah dan camat serta OPD teknis ini digelar di ruang aula Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), Rabu (2/6).
Dibincangi awak gobengkulu.com seusai memimpin rapat, bupati menyampaikan, dari pengamatannya selama ini, salah satu permasalahan yang mempengaruhi hasil produksi petani di Kabupaten Lebong adalah permasalahan irigasi. Beliau mengaku heran, Kabupaten Lebong yang selama ini diketahui kaya akan air tapi masih ada saja daerah persawahan yang kesulitan air. Menurutnya, demikian itu tidak lain disebabkan oleh sistem pengairan yang tidak tertata dengan baik sehingga potensi yang ada selama ini tidak termanfaatkan sepenuhnya.
Menariknya lagi, dia menyebut Pemkab Lebong tidak punya data real terkait kebutuhan, jumlah, dan kondisi irigasi yang ada saat ini, sehingga dirinya pun kesulitan untuk menentukan langkah dan solusi yang tepat.
“Untuk mencari solusi kita harus tahu dulu masalahnya apa, dan juga harus didukung dengan data real agar solusi yang diberikan nanti tepat sasaran,” ungkap bupati.
Menyikapi hal itu, bupati mengaku telah meminta kepada seluruh kepala desa dan lurah yang ada di Kabupaten Lebong untuk mendata berapa kebutuhan dan jumlah irigasi yang ada di wilayahnya serta kondisinya saat ini seperti apa. Data itu nanti akan menjadi acuan untuk membangun ke depannya.
“Kita masih menunggu data, kita ingin tahu kebutuhan irigasi kita berapa, yang ada saat ini berapa dan kondisi yang ada sekarang seperti apa. Jika data sudah lengkap barulah kita akan mengambil tindakan,” ujar bupati.
Saat memimpin rapat, bupati juga didampingi wakil bupati, Drs. Fahrurrozi, M.Pd, Seketaris Daerah, H. Mustarani, SH., M.Si, dan Kepala Bappeda, Robert Rio Mantovani. (YF)