GO BENGKULU, LEBONG – Sungguh luar biasa semangat yang tertanam di jiwa muda Bupati Lebong, Kopli Ansori, yang diketahui sebagai bupati termuda di Provinsi Bengkulu ini. Dirinya turun langsung berkunjung ke beberapa Kementerian RI untuk membuka komunikasi dengan Pemerintah Pusat dengan harapan bisa mensuport pembangunan daerah ke depannya.
Saat dikonfirmasi terkait kunjungannya yang hampir menghabiskan waktu sepekan di ibukota ini, bupati menceritakan, dirinya sangat sadar akan kemampuan keuangan daerah saat ini, menurutnya jika tetap bertahan dan hanya mengandalkan APBD yang ada, dipastikan Kabupaten Lebong akan sulit untuk maju dan bersaing dengan daerah-daerah maju lainnya. Dia berpendapat, salah satu langkah yang harus ditempuh adalah menjemput anggaran pusat yang bersumber dari APBN. Tentunya, untuk mendapat anggaran tersebut tidak mungkin hanya dengan berdiam diri di daerah tapi harus diperjuangkan.
“Jika hanya mengandalkan APBD rasanya tidak mungkin. Kita harus berjuang dan harus menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat. Uang di sini (Kementerian, red) banyak, tapi pemerintah pusat juga tidak mungkin tahu apa yang menjadi keluhan dan kebutuhan kita di daerah jika tidak disampaikan,” ujar bupati, Kamis (27/5).
Bupati berharap, setelah kunjungannya ini, OPD (Organisasi Pereangkat Daerah) proaktif menjalin komunikasi dengan pihak Kementerian sesuai dengan bidangnya masing-masing. Lalu sampaikan apa yang menjadi kebutuhan daerah melalui proposal. Dengan adanya proposal dari daerah, dia berkeyakinan akan menjadi pertimbangan oleh pihak Kementerian dan jika memenuhi syarat tentu pihak Kementerian tidak akan segan-segan untuk memberi suntikan anggaran melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Saya minta setelah ini setiap OPD lebih proaktif menjalin komunikasi dengan pihak Kementerian sesuai dengan sektornya agar apa yang menjadi kebutuhan kita di daerah diketahui oleh pemerintah pusat,” harapnya.
Dalam perjalanannya sepekan ini, rupanya bupati berkunjung ke beberapa Kementerian, salah satunya ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk membicarakan terkait Tapal Batas (Tabat) antara Kabupaten Lebong dengan Kabupaten Bengkulu Utara yang selama ini belum terselesaikan.
Bupati disambut baik oleh Staf khusus Mendagri, yakni, Sang Made Putra Jaya. Diceritakan Bupati, dari perbincangannya dengan pihak Kemendagri tersebut, pihak Kemendagri mengaku siap untuk meninjau kembali Pertaturan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 20 Tahun 2015 yang dinilai merugikan Kabupaten Lebong selama ini.
“Dari perbincangan kami kemarin, pihak Kemendagri menyatakan akan meninjau kembali Permendagri nomor 20 tahun 2015 yang selama ini menjadi polemik antara Kabupaten Lebong dengan Kabupaten Bengkulu Utara, semoga saja nanti akan ada keputusan yang baik bagi kita dan Permendagri nomor 20 Tahun 2015 direvisi kembali sesuai dengan tuntutan kita selama ini,” ungkap Bupati.
Setelah berkunjung ke Kemendagri, bupati juga berkunjung ke Kementerian Pertanian. Kedatangan bupati bersama rombongan disambut baik oleh Wakil Menteri Pertanian, Harvick Husnul Qolbi. Di situ, dirinya berbincang banyak terkait dukungan pertanian di Kabupaten Lebong, mulai dari infrastruktur, mutu petani, kualitas dan kuantitas produksi, hingga pemasaran. Dia berharap, dengan terjalinnya komunikasi dengan pihak Kementerian Pertanian akan mendukung kemajuan pertanian di Kabupaten Lebong.
Tidak berhenti sampai di situ, setelah dari Kementerian Pertanian, bupati juga berkunjung ke Kementerian PUPR, membicarakan terkait dukungan infrastruktur di daerah. Masih dengan tujuan yang sama, bupati berharap ke depan akan ada suntikan anggaran dari pusat untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lebong yang menurutnya tidak akan bisa terakomodir tanpa dukungan dari pemerintah pusat.
“Intinya pihak Kementerian merespon baik, sekarang tinggal OPD kita lagi mau apa tidak. Saya minta rubahlah mindset, jangan hanya menunggu tapi harus jemput bola,” tandasnya. (Adv/YF)