GO BENGKULU, LEBONG – Masih sering kita temui masyarakat Kabupaten Lebong yang menggunakan mobil pribadi atau angkutan umum saat akan berobat menuju rumah sakit. Sementara kondisi pasien sudah sangat lemah atau dalam keadaan darurat. Sejatinya, orang sakit harus dibawa dengan menggunakan ambulance yang dilengkapi dengan perlengkapan medis dan dikemudi oleh driver (Sopir, red) profesional karena sifatnya darurat dan harus cepat tiba di tempat pelayanan kesehatan.
Menyikapi hal itu, Bupati Lebong, Kopli Ansori, dengan tegas menyampaikan, dirinya tidak mau lagi mendengar ada warganya yang tidak mendapat pelayanan ambulance sehingga terpaksa harus menaiki mobil pribadi atau angkutan umum. Menurutnya, dalam kondisi darurat (Sakit, red) dan harus mendapat tindakan medis cepat, pasien harus dibawa dengan kendaraan khusus, yakni, ambulance. Karena ambulance mendapat perlakuan khusus di jalan raya dan juga dikemudi oleh driver (Sopir, red) yang profesional sehingga akan cepat tiba di tempat pelayanan kesehatan yang dituju.
“Orang sakit harus dibawa pakai ambulance karena sifatnya emergency. Ambulance kita standby 24 jam berikut dengan petugasnya. Ambulance milik rumah sakit ada, ambulance gratis kita pun juga ada,” kata Bupati pada saat bincang santai bersama wartawan di halaman Pemda Lebong, Rabu (25/3).
Selanjutnya dia juga meminta peran aktif masyarakat termasuk awak media untuk menginformasikan jika hal tersebut masih terjadi untuk dievaluasi kendalanya dimana. Kata Bupati, dirinya tidak akan mungkin tahu semua apa yang menjadi keluhan di masyarakat jika tidak diinformasikan.
“Saya cuma punya 2 mata dan 2 telinga, jadi kalau tidak disampaikan tentu saya juga tidak tahu. Mohon kerjasama semua pihak. Urusan ambulance tentu tukang ambulance. Tapi kalau mereka (Sopir ambulance, red) tidak melayani dengan baik sampaikan pada saya,” tegasnya.
Dia juga menyinggung terkait pelayanan terhadap pasien. Ditegaskannya, tenaga kesehatan harus memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat. Jika masih didapati keluhan masyarakat terkait pelayanan kesehatan, dia mengaku tidak akan segan-segan untuk mengevaluasi petugasnya.
“Pelayanan harus maksimal, jika masih ada petugas yang nakal atau tidak menjalankan fungsinya dengan baik saya tidak akan segan-segan untuk mengevaluasi,” tandasnya. (YF)