GO BENGKULU, LEBONG – Pemandangan tak mengenakkan kembali terjadi di salah satu sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) di wilayah Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Sabtu (20/3). Tampak beberapa siswa remaja sedang melakukan aksi ekstrim berbahaya, yaitu, beramai-ramai naik di atas atap mobil dan bergantung saat pulang atau pun berangkat sekolah. Sementara, mobil yang ditumpanginya melaju dengan kecepatan tinggi. Bukan itu saja, banyak pula siswanya yang menunggangi sepeda motor dan tidak menggunakan helm.
Herannya, dewan guru yang menjadi tenaga pendidik di sekolah tersebut hanya berdiam saja dan seolah melegalkan aksi berbahaya yang dilakukan siswanya itu. Apakah sudah bosan menegur atau memang anak-anak tersebut yang bandel.
Disampaikan oleh salah satu warga setempat yang rumahnya tidak jauh dari lokasi sekolah, hampir setiap hari anak-anak sekolah naik di atap mobil dan ada pula yang bergantung. Bahkan ada pula yang mengendari sepeda motor sendiri tanpa menggunakan helm, dan ada pula yang berbonceng tiga.
“Seharusnya gurunya menegur, kan bisa saja diancam kalau masih melakukan akan diberi sanksi. Saya yakin kalau diancam akan diberi sanksi anak-anak pasti takut. Gurunya jangan tutup matalah, itukan tanggung jawab mereka juga,” tuturnya.
Kemudian awak gobengkulu.com mencoba untuk mengkonfirmasi hal tersebut kepada pihak sekolah, tapi sayang, kepala sekolahnya sedang tidak berada di tempat. Kemudian awak gobengkulu.com mencoba mewancarai salah satu guru yang mengaku dirinya adalah wakil kepala sekolah. Hanya saja, beliau enggan menjawab pertanyaan awak media karena sedang asyik berkaraoke (Nyanyi, red) di ruang kantornya.
Lama menungggu, akhirnya pria yang mengaku wakil kepala sekolah tersebut menuturkan, jika mau menanyakan terkait aksi berbahaya yang kerap dilakukan oleh siswanya itu langsung dengan kepala sekolah saja, dia berdalih takut memberikan keterangan yang salah.
“Kau ndak nanyo atau ndak wawancara temui ajo langusung pak kepala sekolah. Tapi sekarang dio lagi pai ke Linggau atau kau WA ajo samo dio,” cetusnya dengan logat bahasa daearah setempat yang berarti “Kalalu mau tanya soal itu langsung tanya kepala sekolah saja. Dia sekarang sedang pergi ke Linggau, atau kau WA saja dianya”.
Kemudian awak gobengkulu.com mencoba untuk mengkonfirmasi kepala sekolah via pesan whatsapp, tapi sayang hingga berita ini diterbitkan beliau belum memberikan jawaban. (Pls)
Baca juga: Ramai Siswa Naik Atap Mobil, Sopir: Dak Ngebut Dak Gaul