GO BENGKULU – Puluhan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas di Rumah Sakit M Yunus, menggelar aksi demo, Senin (8/2/2021). Aksi demo ini digelarnya saat Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, meresmikan labolatorium PCR di RS tersebut. Dalam aksinya puluhan nakes yang terdiri dari perawat, bidan, dokter dan tenaga kesehatan lainnya menyampaikan mosi tidak percaya terhadap manajemen rumah sakit dalam hal kesejahteraan kayawan.
Mereka berdiri sembari memegang karton yang bertuliskan berbagai keluhan dan tuntutan terhadap pihak manejemen rumah sakit. Salah satu peserta aksi yang juga bertindak sebagai koordinator aksi, Saleh, mengatakan, dirinya bersama para nakes yang menggelar aksi menuntut hak-hak mereka yang belum terpenuhi. Diantaranya, terkait remunisasi tenaga kesehatan yang tak kunjung dibayar. Ia mengaku pihak RS belum membayarkan remunisasi para tenanga kesehatan sejak bulan November tahun lalu. Bahkan bukan itu saja, dia juga mengaku pihak RS belum membayar gaji para tenaga kesehatan sejak beberapa bulan terakhir. Jumlahn bulannya bervariasi, ada yang 3 bulan ada yang 5 bulan, 8 bulan bahkan ada juga yang sudah 10 bulan belum menerima gaji.
“Kami sudah muak dengan janji-janji, tolong segera bayarkan hak kami. Remunasi belum dibayar dari bulan November lalu, gaji juga banyak yang belum dibayar, ada yang 3 bulan, 5 bulan, 8 bulan dan ada juga yang 10 bulan,” keluhnya.
Dia juga mengaku masih banyak hak-hak lain yang juga belum dipenuhi oleh pihak RS. Seperti uang lauk pauk (ULP), yang tidak rutin setiap bulan, uang insentif Covid-19, terhitung sejak Juni 2020 hingga Januari 2021.
“Bukan hanya gaji dan remunisasi, tapi insentif Covid-19 kami juga belum dibayar , ULP juga tolong dibayarkan rutin setiap bulan. Kami juga minta transparansi dalam pengelolaan BLUD. Dan yang pasti tolong segera penuhi hak kami,” cetusnya.
Menanggapi keluhan sejumlah nakes tersebut, Gubernur Rohidin yang kebetulan hadir di RS tersebut dalam rangka peresmian labolatorium PCR, mengatakan, memang sejak adanya bencana Covid-19, pendapatan RS M Yunus menururn drastis, penurunannya mencapai 40 hingga 60 persen. Sementara remunisasi itu sumbernya dari pendapatan RS. Dia juga memastikan, untuk remunisasi dari bulan November hingga Februari akan segera dibayar. Tapi tentunya dengan ketersediaan uang yang ada di RS saat ini ditambah dengan pendapatan dari BPJS yang sudah masuk.
“Harap tenang, saya pastikan untuk remunisasi akan segera dibayar, mungkin dalam minggu ini, tapi sesuai dengan kondisi keuangan RS saat ini ditambah dengan pendapatan dari BPJS yang sudah masuk,” ungkapnya.
Ditambahkannya, untuk insentif Covid-19, saat ini sedang dalam proses pemindahan rekening setelah itu nanti dia pastikan akan segera ditransfer ke rekening masing-masing.
“Nanti kalau pemindahan rekening sudah selesai pasti akan ditransfer ke rekening masing-masing,” kata gubernur. (**)