/
/
headlineLebong

Ruang Operasi Baru, SDM Jadi PR

203
×

Ruang Operasi Baru, SDM Jadi PR

Sebarkan artikel ini
peresmian ruang operasi

GO  BENGKULU, LEBONG – Bupati Lebong, Dr. H. Rosjonsyah, S.I.P., M.Si, meresmikan ruang Operasi Modular Operating Theatre (MOT), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong, pada Kamis (28/1/2021). Ruang operasi yang dibangun dari sumber anggaran APBN tahun 2020 ini didesain dengan dukungan teknologi tinggi yang terintegrasi oleh satu kontrol panel. Mulai dari pintu ruangan, dinding, hingga pengecek suhu. Ruangan ini juga menggunakan sensor suhu otomatis yang bisa menyesuaikan kondisi ruangan, yakni, ketika ruangan panas (orang ramai, red) maka secara otomatis suhunya akan menurun begitu pun sebaliknya. Bukan itu saja, ruang operasi yang baru saja usai dibangun ini juga dilengkapi dengan sistem pencahayaan yang super canggih dengan lampu RGB yang indah dan bisa menyesuaikan selera.

peresmian ruang operasi RSUD
Pemotongan pita oleh Bupati didampingi Kajari dan Dandim

Pada kesempatan itu bupati mengatakan, dengan adanya fasilitas yang canggih, diharapkan pihak manajemen RS terus berbenah dan meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), terutama tenaga kesehatan (Nakes). Menurutnya, tanpa didukung kualitas SDM yang mapan tidak mungkin alat yang canggih bisa dioperasikan dan tentunya akan menjadi sia-sia.

“Kita bangga dengan fasilitas yang ada ini, berdasarkan pantauan saya semuanya sudah standar dan cukup canggih. Sekarang tinggal SDM nya lagi, kalau tidak didukung SDM yang  mapan tentu semua ini akan jadi percuma,” ungkapnya.

Ditanya apakah dengan adanya ruangan operasi yang canggih akan menguranngi durasi rujukan pasien ke RS tetangga seperti yang kerap terjadi selama ini, beliau kembali menekankan, kuncinya ada di SDM, kalau SDM nya tersedia kemudian didukung fasilitas lengkap tentu pasien tidak akan dirujuk begitu saja.

“Ya mungkin ini PR ke depan, fasilitas sudah ada sekarang tinggal SDM nya lagi. Mungkin nanti pihak RS bisa koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes), untuk mencari solusi Nakes yang kurang. Jangan sampai fasilitas yang mahal ini nanti menjadi sia-sia,” imbuhnya.

Sementara itu, Dirut RSUD, dr. Ari Afriawan, dalam sambutannya beliau sedikit bercerita tentang sejarah dibangunnya ruang operasi yang super canggih, yang diklaim terbaik kedua setelah ruang operasi di salah satu RSUD di Kota Bandung. Diceritakannya, pada tahun 2019 lalu pernah terjadi kejadian luar bisa di RSUD Lebong, yakni beberapa pasien yang usai menggelar operasi mengalami infeksi. Berawal dari itulah dirinya berinisiatif untuk berkonsultasi dengan pihak Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dan mengajukan permohonan untuk membangun ruang operasi yang lebih steril. Berkat komunikasi yang baik dan alasan yang masuk akal akhirnya pihak Kementrian menyetujui untuk menganggarkan anggaran ruang operasi tersebut.

ruang operasi
Bupati bersama rombongan saat meninjau ruang operasi baru

“Infeksi pasca operasi tidak boleh lebih dari 2 % tapi pada waktu itu (2109, red) pasien infeksi mencapai 5 %. Semoga dengan adanya ruang operasi yang lebih steril ini akan mengurangi resiko-resiko buruk terhadap pasien,” kata Dirut.

Selebihnya, dia mengakui permasalahan yang ada di RS yang dia pimpin saat ini adalah kekurangan SDM. Diakuinya, saat ini hanya ada beberapa dokter spesialis yang bertugas di RSUD Lebong, itu pun banyak yang tidak berdomisili di Kabupaten Lebong. Itu juga salah satu penyebab RSUD Lebong belum bisa naik grade dan harus bertahan di grade D.

“Pokoknya kita akan terus beruapaya untuk pemenuhan SDM. Kita punya 2 opsi, pertama pengadaan dokter dengan menyekolahkan dokter umum yang ada menjadi dokter spesialis, kemudian opsi kedua seperti yang kita lakukan saat ini, yakni impor dokter dari Kabupaten tetangga,” tandasnya.

Selain bupati Rosjonsyah, tampak pula hadir dalam acara tersebut, Dandim 0409/RL, Kajari Lebong, dan Perwakilan Polres. (YF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *