GO BENGKULU, BENGKULU SELATAN – Jumat sore (11/12/2020) sekira pukul 17.00 WIB, warga salah satu desa di Kecamatan Kedurang Ilir, Kabupaten Bengkulu Selatan, mendadak heboh dengan kejadian penemuan jasad salah satu warganya dalam keadaan tergantung. Sa (45), yang juga diketahui menjabat sebagai Ketua Panitia Pemungutan suara (PPS) di Pilkada serentak 2020, ditemukan tewas dalam keadaan tergantung dengan seutas tali di pondok sawah miliknya di daerah persawahan setempat, pada Jumat (11/12) sore, sekira pukul 17.00 WIB
Kejadian pertama kali diketahui oleh istri korban. Diceritakan istri korban, sore itu dirinya sengaja pergi ke sawah untuk menyusul suaminya karena hari sudah sore tapi suaminya tak kunjung pulang ke rumah. Namun sayang, setibanya di pondok sawah dirinya mendapati suaminya sudah dalam keadaan tergantung dengan seutas tali. Melihat kondisi demikian itu, dalam keadaan panik dirinya berteriak memanggil warga lainnya untuk meminta pertolongan, tapi sayang ketika diperiksa korban sudah tidak bernyawa lagi.
Dirinya tak menyangka suaminya akan melakukan perbuatan tersebut. Bagaimana tidak, dia menceritakan, pagi sebelum kejadian suaminya masih sempat menghadiri pembukaan rapat pleno di Kantor Camat Kedurang Ilir, sekira pukul 08.00 WIB. Setelah itu suaminya berangkat ke sawah dan tidak ada tanda apa-apa.
“Saya sungguh tidak menyangka kejadian ini, pagi tadi saja dia masih sempat menghadiri pembukaan rapat pleno di Kantor Camat Kedurang Ilir, tapi sore sudah begini kejadiannya,” cerita istri korban sembari terisak tangis.
Sementara itu, Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP. Deddy Nata, S.I.K, melalui Kapolsek Kedurang, Ipda. Kusyadi, SH, membenarkan kejadian tersebut. Tapi hingga saat ini pihaknya belum mengetahui pasti apa motif korban melakukan bunuh diri tersebut. Tapi dirinya berkeyakinan kejadian tersebut tidak ada hubungannya dengan Pilkada dan jabatannya sebagai PPS.
“Sudah kutanyai semua ke paman dan rekannya tidak ada itu. Beliau juga jadi ketua PPS bukan baru kali ini. Beliau ini punya riwayat penyakit darah tinggi. Untuk motif kita masih dalami. Tapi saya yakin tidak ada hubungannya dengan Pilkada,” ujar Kapolsek. (**)