GO BENGKULU, LEBONG – Dana BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 Kabupaten Lebong yang dianggarkan senilai Rp 22,9 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Lebong tahun 2020 kabarnya hanya tersisa sekitar Rp 3 miliar. Nilai tersebut setelah terbitnya Perda APBD-P yang disahkan oleh lembaga legislatif beberapa waktu lalu.
Seperti yang disampaikan Plt.Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Lebong, Erik Rosyadi, melalui Kepala Bidang Anggaran, Riswan Efendi, dari nilai BTT yang dianggarkan senilai Rp 22,9 miliar lalu baru terserap sekitar Rp 5 miliar saja. Namun demikian, kendati hanya terserap sekitar Rp 5 miliar bukan berarti anggaran untuk BTT masih tersisa banyak (Rp 18 miliar, red). Dia mengaku, saat ini anggaran BTT hanya tersisa sekitar Rp 3 miliar saja. Angka itu setelah adanya pemangkasan di APBD perubahan beberapa waktu lalu, dari Rp 22,9 miliar menjadi Rp 8 miliar. Sementara, Rp 5 miliarnya sudah terserap seblumnya sehingga hanya tersisa sekitar Rp 3 miliar saja.
“Di APBD-P kemaren anggaran kita (BTT, red) dipangkas, dari Rp 22,9 miliar menjadi Rp 8 miliar. Sementara Rp 5 miliarnya sudah terserap jadi sisanya tinggal sekitar Rp 3 milia lagi,” kata Riswan, Kamis (5/11).
Menurutnya, minimnya serapan anggaran tersebut karena Kabupaten Lebong masih zona hijau dan tidak ada kasus positif Covid-19, sehingga anggaran yang dibutuhkan hanya untuk pencegahan dan penyaluran bantuan sosial ke masyarakat.
“Semoga kita tetap zona hijau dan kita bisa melakuakan penghematan anggaran,” tutupnya. (YF)
