GO BENGKULU, LEBONG – Rumah Sakit semestinya menjadi tempat rujukan untuk mendapat pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Hal itu tentu tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang ada dan terpenting adalah pelayanan personil medis yang bertugas.
Tapi tidak demikian dengan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujung Tanjung di Kabupaten Lebong, rumah sakit (RS) tersebut malah selalu mendapat keluhan masyarakat dari berbagai kalangan. Ada yang mengeluh terkait pelayanan tenaga medis yang bertugas dan ada pula yang mengeluh terkait fasilitas, sarana dan prasarana yang ada di RS tersebut.
Seperti perbincangan yang terpantau di dalam salah satu grup publik Whatsapp “SEPUTAR LEBONG” dimana di dalamnya terdapat sebanyak 216 peserta dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat biasa hingga pejabat daerah Kabupaten Lebong bahkan ada pula salah satunya Direktur RSUD Lebong, dr. Ari Afriawan.
Terpantau perbincangan di dalam grup tersebut ada salah satu anggota grup yang bernama Eko Mareja yang diketahui menjabat sebagai Kepala Desa Sungai Grong, Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong, di dalam chatingan grup tersebut beliau menyampaikan aspirasinya sebagai masyarakat, beliau meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan terhadap pelayanan RS.
“Dan siapo pun yg dapat amansh memimpin lebong 5 tahun kedepan sayo selaku warga Kabupaten Lebong MINTA TOLONG NIAN SERIUS MEMPERHATIKAN FULL RSUD UJUNG TANJUNG🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼😭😭😭😭😭😭😭😭😭🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲,” tulisnya dalam grup tersebut, Rabu (1/9), pukul 19.16 WIB.
Postingan tersebut mendapat berbagai respon dari anggota grup, dan yang paling mencolok ada salah satu anggota grup yang mengeluh terkait ketersediaan air bersih di RS Ujung Tanjung.
“Klo sya berapa kali k rs dan menunggu keluarga yg d rawat tolong kondisi air Krn air merupakan satu faktor utama keberhasilan,” tulis salah satu anggota grup degan nama akun WA supriadi00032.
Hal itu kemudian ditanggapi oleh Direktur RSUD, dr. Ari Afriawan, dalam komentarnya beliau menyebut, kalau berbicara masalah pelayanan tentu ada masalah dan menurutnya tidak ada manusia yang sempurna. Namun demikian, beliau berkomitmen akan memberi pelayanan yang terbaik sesuai dengan kemampuan serta dukungan anggaran dan sarana yang cukup.
“Terima kasih telah menaruh perhatian terhadap RSUD….di bidang pelayanan semuanya tentu menjadi masalah…tidak ada yang sempurna… Tapi kami tetap komitmen memberikan yang terbaik sesuai kemampuan …serta dukungan Anggaran serta sarana yang cukup .. 🙏🙏🙏,” tulis Ari
Terkait masalah air, Ari mengaku sudah menugaskan THLT (Tenaga Harian Lepas Terdaftar) yang bekerja di tempatnya untuk melakukan kontrol distribusi air, tapi yang menjadi masalah petugas yang ditunjuknya itu jarang sekali masuk untuk melaksanakan tugas yang dibebankan, sehingga dirinya terpaksa menugaskan Customer service (CS) yang piket untuk ambil alih.
Lebih dari itu beliau juga mengeluh kalau RS yang dipimpinnya itu kekurangan pegawai yang statusnya PNS sehingga pelayanan yang diberikan tidak bisa maksimal. Dia menyebut, rasionalnya sebuah RS pemerintah jumlah pegawai PNS seharusnya lebih dari 60 persen dari total keseluruhan pegawai yang ada agar tanggung jawab tugas dan gaji tidak menjadi beban. Sementara, diakuinya di RS Ujung Tanjung persentase jumlah pegawai yang statusnya PNS masih sangat kecil jika dibanding dengan tenaga THLT.
Dia juga mengaku, dirinya sudah pernah mengajukan permintaan kepada BKPSDM terkait penambahan pegawai tapi hingga saat ini belum ada realisasinya. Bahkan dia berpendapat jika memang belum bisa diakomodir dari pengadaan CPNS, dia minta dilakukan rotasi pegawai yang ada di Puskesmas, karena menurutnya pegawai di puskesmas banyak yang sudah menyandang gelar Ners., S.Kep. yang seharusnya ditempatkan di RS.
“Siapa yang tidak ingin melihat RS Kito bagus…keinginan kami jugo seperti itu….Tapi Kito Idak biso makso kalau kemanpuan Kito sebatas itulah… Untuk rujukan ya…. Tenaga Spesialis kita yang kita punya terbatas .Dengan dukungan sarana yang ada kami tidak bisa memaksa pelayanan tuntas di RS kita.. tentunya sangat membahayakan bagi keselamatan pasien. Tapi tidak pernah kami langsung merujuk tanpa ditangani terlebih dahulu …. Kalau kondisi pasien tidak stabil kami juga tidak akan merujuk sampai kondisi pasien stabil,” tulisnya di dalam chatingan grup tersebut. (YF)