GO BENGKULU, LEBONG – Posko penjagaan di dua pintu masuk Kabupaten Lebong patut dikaji ulang. Pasalnya, posko yang semestinya berfungsi sebagai filter pertama untuk para pengunjung yang akan masuk ke Kabupaten Lebong sudah tidak lagi berfungsi. Kendaraan yang lewat tidak lagi diberhentikan dan penumpangnya pun tidak diperiksa seperti biasanya. Siapapun bebas lalu lalang masuk ke Kabupaten Lebong tanpa pemeriksaan, petugasnya pun hanya tinggal beberapa orang saja bahkan tak jarang posko tampak sepi tanpa petugas. Lucunya lagi, petugas yang berjaga terkesan saling tuding dan saling lempar tanggung jawab.
“Apa yang mau kami periksa kalau mereka (petugas bagian memberhentikan kendaraan, red) tidak menyetop kendaraan yang lewat. Kendaraan yang lewat dibiarkan saja tidak di stop terus siapa yang mau kami periksa,” kata salah satu petugas medis yang berjaga, Senin (13/7).
Sementara, dari unsur TNI/Polri yang ikut berjaga di posko ketika dibincangi awak gobengkulu.com, mengaku, pihaknya sengaja tidak memberhentikan kendaraan yang lewat karena petugas medis sering tidak berada di tempat (di meja pemeriksaan suhu, red).
“Untuk apa pula kami stop kendaraan yang lewat kalau petugas medisnya tidak ada. Masa kami yang harus periksa suhu mereka, dak ngertilah kami, kita kerja sesuai tupoksi kita masing-masing,” cetusnya.
Menangggapi kondisi demikian itu, ketua gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebong, H. Rosjonsyah, S.I.P., M.Si, menegaskan, posko harus diaktifkan lagi. Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan, tanpa posko penjagaan di pintu masuk, dia mengaku tidak menjamin Kabupaten Lebong akan tetap bertahan di zona hijau.
“Tidak ada alasan, posko harus diaktifkan lagi. Tidak ada lagi petugas yang bermalas-malasan, semua harus aktif kembali,” Tegas Rosnjonsyah, Selasa (14/7).
Terkait petugas yang mulai bermalas-malasan itupun sudah sampai ke telinganya. Menurutnya, itu tidak lain disebabkan masalah anggaran. Dia kembali menegaskan, tidak ada alasan untuk tidak aktif, kalau memang terkendala di anggaran dia mengaku akan membahas hal itu kembali di internal gugus tugas.
“Saya yakin ini pasti masalah anggaran, kalau memang itu masalahnya nanti akan kami bahas lagi. Jika memang perlu ditambah nanti akan kita tambah, jangan jadikan anggaran sebagai alasan dan saya minta jangan ditahan-tahan, uangnya ada kok,” beber Rosjonsyah. (YF)