GO BENGKULU, LEBONG – Terkait banyak penerima bantuan Covid-19 di Kabupaten Lebong yang diduga tidak tepat sasaran, Kepala Dinas PMD-Sos (Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosial), Reko Haryanto, S.Sos., M.Si, berencana akan memanggil dan meminta klarifikasi dari kepala desa dan camat untuk dimintai keterangan.
Dia mengaku banyak menerima laporan dari masyarakat ataupun ormas terkait kejanggalan dalam penyaluran bantuan Covid-19, terutama dalam penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).
“Banyak laporan dari masyarakat dan ormas yang menyampaikan banyak kejanggalan dalam penyaluran bantuan Covid-19 yang diduga penerimanya tidak tepat sasaran, terkait hal itu saya akan konfirmasi dengan kepala desa dan camatnya,” kata Reko, Kamis (28/5).
Dia juga meminta kepada kepala desa beserta jajarannya untuk bijak dan benar-benar memperhatikan kondisi calon penerima agar tidak menyalahi aturan. Sejatinya penerima bantuan diutamakan bagi warga terdampak yang tergolong ekonomi lemah. Dia juga meminta agar kepala desa proaktif untuk melaporkan kondisi sosial ekonomi masyarakatnya agar tidak terjadi kesalahan di kemudian hari.
“Kita memang lemah di data, kita masih menggunakan data lama sehingga banyak penerima yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan. Untuk itu saya minta para kepala desa agar proaktif mengupdate data warganya, kalau ada warganya yang ekonominya sudah membaik atau pindah alamat untuk segera dilaporkan. Apa lagi kalau ada penerima bantuan sosial yang sudah meninggal, kalau tidak diperbarui wajar saja banyak warga yang protes,” imbuhnya.
Lebih jauh Reko menjelaskan, untuk saat ini di Kabupaten Lebong memang tidak seluruhnya akan menerima bantuan Covid-19 dalam bentuk uang atau sembako, penerimanya masih diseleksi berdasarkan kondisi ekonomi dan yang belum pernah menerima bantuan sosial lainnya atau warga yang mata pencariannya benar-benar terdampak. Bukan tanpa alasan, hal itu disebabkan Kabupaten Lebong belum menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sehingga penerimanya masih diseleksi berdasarkan kondisi di lapangan. Datanya juga dari kepala desa beserta jajarannya dan dibantu tim gugus tugas covid-19 yang ada di desa.
“Memang tidak semuanya yang akan menerima bantuan Covid-19 ini, penerimanya diseleksi berdasarkan kondisi dan sejauh mana dampak Covid-19 yang menimpanya. Jadi saya harap kepala desa dan tim gugus tugas Covid-19 yang ada di desa benar-benar selektif agar tidak menimnbulkan konflik dan kecemburuan sosial,” jelasnya. (YF)