/
/
headlineLebong

Program PKH Berhasil Tekan Angka Kemiskinan Lebong

227
×

Program PKH Berhasil Tekan Angka Kemiskinan Lebong

Sebarkan artikel ini
Korkab PKH Lebong, Sri Utami, SE

GO BENGKULU, LEBONG – Salah satu program pemerintah untuk mengurangi dan memutuskan rantai angka kemiskinan adalah melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Seperti di Kabupaten Lebong, sedikitnya terdapat hampir 5000 Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) di tahun 2019 lalu atau tepatnya sebanyak 4941 KPM di tahap I. Kemudian jumlah itu mulai berangsur berkurang, di tahap II jumlah KPM di Kabupaten Lebong menjadi 4887. Dilanjut di tahap III menjadi 4873 hingga akhirnya di tahap IV menjadi 4740 KPM. Berkurangnya jumlah itu menandakan adanya perbaikan ekonomi KPM sehingga mereka memilih untuk keluar secara mandiri.

“Kita terus memberikan pembinaan dan pelatihan kepada KPM agar dengan adanya bantuan sosial PKH mereka dapat lebih fokus berusaha dan diharapkan bisa segera keluar dari angka kemiskinan,”jelas Sri Utami, SE, selaku koordinator PKH Kabupaten Lebong (2/3).

Dia juga mengatakan, sepanjang tahun 2019 hampir Rp 15 miliar anggaran digelontorkan pemerintah untuk membantu KPM PKH. Beliau berharap kepada KPM PKH jangan larut dan terlena dengan bantuan itu dan diharapkan dapat segera bangkit.

“Hampir Rp15 miliar digelontorkan pemerintah di tahun 2019 lalu. Harapan pemerintah uang yang digelontorkan itu tidak sia-sia dan tidak menjadikan para KPM menjadi manja,” lanjutnya.

Dirinya mengaku diberi target oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Sosial untuk menekan angka kemiskinan melalui program PKH. Diharapkan setiap tahap ada graduasi mandiri para KPM PKH. Demikian itu karena mereka dianggap sudah bisa mandiri dan lepas dari bantuan sosial yang diberikan pemerintah dan dinilai tidak lagi memenuhi persyaratan untuk diikutsertakan menjadi KPM.

“Salah satu indikator keberhasilan program PKH adalah terjadinya graduasi mandiri. Terhitung sejak tahun 2019 hingga tahap I tahun 2020, sedikitnya terdapat graduasi sebanyak 750 KPM PKH, dengan rincian tahun 2019,  482 KPM dan tahun 2020 sampai dengan tahap I sebanyak 268 KPM. Jumlah itu terus bertambah, semoga saja suatu saat nanti semua KPM PKH akan keluar dengan sendirinya dan tidak ada lagi masyarakat kita yang hidup di bawah garis kemiskinan,” harapnya.

Untuk diketahui setiap KPM hanya berhak menerima maksimal 4 komponen, jika terdapat lebih dari 4 komponen maka akan diambil komponen yang terbesar. Di tahun 2020 ada beberapa komponen yang besarannya mengalami kenaikan, berikut daftarnya:

1.Ibu hamil dari Rp2,4 jt pertahun menjadi Rp3jt pertahun (maksimal kehamilan ke-2)

2.Anak usia dini dari Rp2,4jt pertahun menjadi Rp3jt pertahun (paling banyak 2)

3.SD Rp900 ribu

4.SMP Rp1,5jt

5.SMA Rp2jt

6.Disabilitas berat Rp2,4jt

7.Lanjut usia Rp2,4jt (usia minimal 70 tahun, sebanyak-banyaknya 1 lansia). (YF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *