/
/
headlineLebong

Bawaslu Lebong Didemo

80
×

Bawaslu Lebong Didemo

Sebarkan artikel ini

GO BENGKULU, LEBONG – Senin Pagi (3/2), sekira pukul 09.30 WIB, kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lebong digeruduk masa yang mengaku dari Aliansi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Kedatangan mereka bermaksud  menggelar aksi di depan Kantor Bawaslu dengan menyampaikan berbagai catatan dan tuntutannya terhadap lembaga pengawas Pemilu yang dinilainya tidak netral dalam menjalankan tugasnya.

Massa aksi tidak lebih dari 11 orang yang mengaku mahasiswa yang terdiri dari 3 orang perempuan dan 9 orang laki-laki. Di hadapan kantor Bawaslu, Aan Ade Putra, selaku koodinator lapangan (Korlap) menyampaikan orasinya. Dalam orasinya Aan menuntut agar Bawaslu dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan menjunjung netralitas sebagai lembaga idependen yang tidak memihak.

“Kami menuntut Bawaslu Kabupaten Lebong dapat menjalankan fungsinya secara profesional dan pastinya menjunjung netralitas,” serunya.

Setelah menggelar orasi beberapa menit, para pendemo berhasil dibujuk oleh anggota polisi yang berjaga, yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lebong, AKBP.Ichsan Nur, S.I.K, didampingi Kabag Ops. AKP. Rafenil Yaumil Rahman. Dalam kesempatan itu Kapolres berusaha bernegosiasi dengan para pendemo untuk menampung aspirasinya. Negosiasi berlangsung alot, baru beberapa waktu kemudian pendemo dapat dibujuk oleh Kapolres, dan akhirnya 4 perwakilan pendemo bersedia diajak masuk ke dalam ruang aula Bawaslu dan beraudiensi langsung dengan  ketua Bawaslu, Jefriyanto, didampingi dua komisioner lainnya, Melki Agustian dan Sabdi Seftian.

Dalam dialog antara 4 perwakilan pendemo dengan Ketua Bawaslu, Aan Ade Putra, selaku korlap menyampaikan 5 tuntutannya. Diantaranya, menuntut Bawaslu bekerja prorfesional dan netral untuk menciptakan Pilkada yang berkualitas. Mereka juga mendesak Bawaslu Kabupaten Lebong agar merevisi perekrutan Panwascam Kabupaten Lebong. Kemudian, mendesak bawaslu Kabupaten Lebong usut tuntas terhadap indikasi atau dugaan penerimaan serta meloloskan anggota partai politik menjadi panwascam di Kecamatan Topos. Massa yang tergabung dalam Aliansi PMII itu juga memberi mosi tidak percaya pada Bawaslu Kabupaten Lebong. Menariknya di point terakhir dari tuntutan yang disampaikannya, mereka menyebutkan jika tuntutannya tidak diindahkan maka massa yang tergabung dalam PMII itu mengaku akan mendesak DKPP pusat untuk mengevaluasi kinerja Bawaslu Kabupaten Lebong.

“Jika tuntutan kami tidak diindahkan maka kami akan mendesak DKPP pusat untuk mengevaluasi kinerja Bawaslu Kabupaten Lebong,” tegasnya.

Menanggapi aksi yang digelar pagi itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Lebong, Jefriyanto, menyampaikan, apa yang digelar perwakilan mahasiswa siang itu adalah salah satu wujud demokrasi. Beliau juga mengapresiasi dan berharap agar ke depan dapat bersama-sama menjaga netralitas dan dan dapat bersama-sama mengawasi jalannya proses pemilu, agar didapat pemimpin yang benar-benar amanah dari Proses Pemilu yang digelar. Jefriyanto juga mengaku akan menjunjung tinggi profesionalitas dalam bekerja dan akan menjaga netralitas sebagai lembaga pengawas pemilu.

“Saya sangat mengapresiasi aksi adek-adek yang digelar hari ini, ini merupakan salah satu wujud kepedulian dari masyarakat Lebong agar terciptanya pemilihan kepala daerah yang sesuai dengan perundang-undangan dan terwujudnya pemilihan yang demokratis agar ke depan terpilihnya pemimpin yang benar-benar sesuai dengan harapan masyarakat. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih, mari kita sama-sama awasi prosesnya pemilu,” ujar Jefriyanto.

Disinggung terkait 5 tuntutan yang disampaikan aksi massa, beliau menyebutkan, dalam perekrutan anggota Panwascam pihaknya sudah menjalankan mekanisme dan tahapan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Melalui seleksi terbuka dan transaparan. Beliau juga menyebutkan, pihaknya telah melakukan klarifikasi terhadap dugaan yang menyebutkan Bawaslu tidak profesional dalam melakukan perekrerutan anggota Panwascam.

Dijelaskan Jefri, pihaknya telah melakukan klarifikasi langsung terhadap terduga yang disebut terdaftar sebagai pengurus partai. Dari hasil klarifikasi, lanjut Jefri, terduga ternyata tidak pernah menjadi pengurus partai, bahkan dari pengakuan terduga dirinya tidak tahu menahu namanya kalau namanya ada di struktur kepengurusan parpol, dirinya mengaku namanya dicatut di salah satu kepengurusan partai politik. Tidak berhenti sampai di situ, Jefri juga mengaku telah mengklarikasi kepada ketua DPC partai dimaksud, dan yang bersangkutan mengaku tidak pernah mengenal dan tidak pernah tahu bahwa teduga pernah jadi pengurus di partainya.

“Kami sudah melakukan berbagai upaya pembuktian dengan tuduhan yang disebutkan dengan salah satu anggota panwascam yang disebut-sebut sebagai pengurus partai politik, dari penelusuran kami beliau tidak terbukti sebagai pengurus partai politik dimaksud,” papar Jefri.

Data terhimpun, sebelumnya massa aksi yang mengaku dari Aliansi PMII ini sudah melayangkan surat pemberitahuan akan menggelar aksi di depan kantor Bawaslu pada hari ini, Senin (3/2), dengan membawa sekira 200 orang massa. Sementara terpantau di lapangan aksi hanya diikuti sebanyak 11 orang saja. (YF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *