/
/
headlineLebong

Manajemen PDAM Amburadul, RSUD Lebong Tak Berair

159
×

Manajemen PDAM Amburadul, RSUD Lebong Tak Berair

Sebarkan artikel ini

GO BENGKULU, LEBONG – Rumah sakit semestinya menjadi tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan medis untuk mendapatkan kesembuhan. Tentunya dengan pelayanan yang prima dengan tetap mengutamakan kenyamanan dan keamanan pasien. Tapi lain halnya dengan RSUD Kabupaten Lebong, belakangan terakhir selalu menjadi sorotan dan menuai keritikan dari masyarakat (keluarga pasien, red). RSUD yang terletak di tengah perkampungan masyarakat ini selalu dikeluhkan pelayanannya terutama ketersediaan air.

Belakangan terakhir banyak keluarga pasien yang mengeluh lantaran ruangan tempat keluarganya dirawat tidak tersedia air untuk memenuhi kebutuhan pasien baik untuk buang air kecil ataupun BAB, apalagi untuk kebutuhan lainnya.

“Ibu saya sudah 3 hari dirawat di sini, selama tiga hari pula saya terpaksa mengangkut air sendiri karena air di ruangan kami tidak ada sama sekali,” cerita salah satu keluarga pasien yang enggan menyebutkan namanya.

Melihat kondisi itu, komisi III DPRD Kabupaten Lebong tak tinggal diam dan langsung mengambil tindakan. Diceritakan ketua komisi III, Rama Candra, pihaknya merasa terpanggil dengan kedaan itu. Pihaknya sudah mendatangi kantor PDAM, Selasa (4/2), mempertanyakan apa alasan air di RSUD tidak ada. Setelah dilakukan perbincangan dengan pihak PDAM, didapati permasalahannya ada di manajemen di internal PDAM itu sendiri. Sejak terjadinya kekosongan direktur, manajemen PDAM semakin bobrok saja. Jangankan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, untuk mengurus urusan di internalnya saja tidak beres.

“Rumah sakit adalah salah satu bentuk pelayanan dasar yang diberikan kepada masyarakat, kalau airnya saja tidak ada, tentu kebersihan rumah sakit diragukan, bukannya sehat yang didapat, takutnya malah nambah penyakit,” cetus Rama Candra.

Lanjutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar rapat dengan pihak PDAM guna membahas permasalahan yang ada. Menurutnya, permasalahan itu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena dampaknya ke masyarakat luas.

“Dalam waktu dekat kita akan mengundang semua pihak yang terkait di dalam struktur PDAM, kita akan bahas apa permasalahan yang sebenarnya. Masa dari dulu masalahnya gak selesai-selesai,” katanya.

Beliau juga mendesak kepada Bupati agar segera menetapkan direktur definitif PDAM, karena pasca berakhirnya jabatan Direktur sebelumnya, Sofian Razik, pada Juli 2019 lalu, perusahaan air minum satu-satunya di Kabupaten Lebong itu mengalami kekosongan tampuk pimpinan (Direktur,red). Dan setelah dilakukan seleksi jabatan yang diikuti beberapa orang peserta, ternyata tidak satupun yang memenuhi kriteria standar yang ditentukan.

Kondisi demikian itu, akhirnya posisi jabatan direktur PDAM dijabat sementara oleh sekretaris daerah, Mustarani Abidin, SH., M.Si, hingga sekarang ini.

“Kami meminta kepada Bupati agar segera menetapkan siapa yang akan menjabat Direktur definitif PDAM. Tentunya dengan melalui proses penilaian yang semestinya. Orangnya juga benar-benar orang yang tepat, orangnya harus punya kapasitas dan integritas kepemimpinan dan punya solusi untuk permasalahan di dalam internal PDAM itu sendiri,” tutupnya.

Terppisah, Direktur Rumah Sakit, dr.Ari Afriawan, dikonfirmasi terkait hal itu, beliau tidak menampik kalau air di rumah sakit saat ini memang agak kecil, tapi tidak kering seperti yang disebutkan itu. Dirinya juga menyebutkan, yang kekurangan air itu khusus ruang VIP, kalau untuk ruang perawatan kelas I, II dan III ketersediaan airnya aman.

“Untuk air masih aman, cuma ruang VIP aja yang sering terkedala karena posisinya di ujung jadi airnya sering dak nyampai,” kata direktur.

Untuk mengantisipasi itu, dirinya mengaku akan menutup sementara untuk pelayanan VIP, pihaknya akan melakukan perbaikan fasilitas pendukung ruangan, seperti, AC, air dan faslitas lainnya. Untuk air dirinya mengaku akan membuat saluran khusus untuk ruang VIP, karena kalau masih satu dengan saluran pipa yang lain tentu ruang VIP tidak akan kebagian air karena letaknya paling ujung.

“Kami akan tutup sementara pelayanan VIP, kami akan melakukan renovasi fasilitas pendukung, seperti AC, air dan lainnya untuk kenyamanan pasien. Sekarang pasien di ruang VIP masih ada, kalau nanti sudah kosong, kita tidak akan terima lagi sembari melakukan perbaikan. Mungkin tidak lama palingan butuh waktu seminggu,” jelas direktur. (YF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *