/
/
advetorialheadlineLebongOpini

Lebong Bukan Daerah Perlintasan Tapi Daerah Tujuan

354
×

Lebong Bukan Daerah Perlintasan Tapi Daerah Tujuan

Sebarkan artikel ini
Bupati Lebong, H. Rosjonsyah, S.I.P., M.Si

GO BENGKULU, LEBONG – Kabupaten Lebong adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Bengkulu, yang disahkan melalui permendagri nomor 39 tahun 2003. Dahulunya Kabupaten Lebong adalah bagian dari Kabupaten Rejang Lebong, baru kemudian setelah melalui proses dan perjuangan panjang akhirnya Lebong disetujui untuk menjadi sebuah Kabupaten.

Terlahir sebagai Kabupaten baru di Proivinsi yang tidak terlalu kaya, Kabupaten Lebong harus berjuang keras untuk membangun daerahnya agar sejajar dengan daerah lain yang telah lebih lama mandiri. Mulai dari perjuangan membangun infrastruktur untuk perkantoran, pendidikan, akses jalan dan fasilitas lainnya. Tidak mudah memang, tapi di usianya yang ke-16 Lebong mampu menunjukkan bahwa Kabupaten Lebong mampu bersaing dengan daerah lainnya.

Semua akses jalan sudah terhubung dan dihotmix layaknya daerah perkotaan. Dahulu Kabupaten Lebong dikenal dengan daerah yang terisolir, tapi tidak sekarang. Ke arah Barat Kabupaten Lebong sudah terhubung dengan Kabupaten Bengkulu Utara dengan akses jalan yang tak lagi membuat perut sakit.

Bahkan dengan terhubungnya dua Kabupaten itu, akses Kabupaten Lebong menuju Kota Bengkulu tak lagi membutuhkan waktu panjang yang dulunya butuh waktu 4 hingga 5 jam dengan medan yang berat, jalan berliku dan berlobang, beda dengan sekarang hanya membutuhkan waktu 3 jam saja dengan medan jalan yang mulus dan singkat.

Antara Kecamatan di dalam Kabupaten pun begitu, semuanya sudah terhubung dengan lingkaran jalan yang menyenangkan disuguhi dengan pemandangan bukit yang indah. Terlebih lagi jalan di pedesaan, dahulu petani di Kabupaten Lebong membutuhkan waktu yang lama untuk menggapai sawah ataupun kebun mereka, tapi sekarang berbeda, masyarakat bisa menggapai persawahan ataupun perkebunan mereka dengan menunggangi kendaran bermotor bahkan ada yang bisa ditempuh dengan kendaran roda empat. Demikian itu tentunya membawa banyak perubahan bagi masyarakat, terutama di bidang ekonomi.

Semua itu tentunya tidak lepas dari peran seorang pemimpin yang memikirkan rakyatnya. Rosjonsyah, dua periode kepemimipinannya mampu mengubah Kabupaten Lebong yang dulunya terisolir menjadi daerah tujuan dan dirindukan.

Hampir setiap hari Kabupaten Lebong dikunjungi wisatawan, baik dari lokal provinsi Bengkulu, luar Bengkulu, bahkan wisatawan dari manca negara. Banyak pilihan wisata alam yang bisa dikunjungi, seperti wisata arung jeram, wisata  Danau Tes, Paliak, Danau Picung, Sungai Air Putih dan masih banyak lagi lainnya.

Bukan hanya wisata alam, di era pemerintahan Rosjonsyah, beliau juga banyak membangun wisata buatan, seperti Taman Smart City Karang Nio, yang dulunya diketahui sebagai daerah semak dan jurang di tepi jalan, disulap Rosjonsyah menjadi sebuah taman tempat bermain yang selalu ramai pengunjung setiap harinya.

Bukan hanya itu, Rosjonsyah juga membangun tempat ibadah, Masjid Agung termegah di Provinsi Bengkulu yang diberi nama Masjid Agung Sultan Abdullah yang saat ini menjadi ikon Kabupaten Lebong. Tak lengkap rasanya bagi pengunjung dari luar daerah yang datang ke Kabupaten Lebong sebelum mengunjungi masjid Agung Sultan Abdullah yang berada persis di antara kantor Bupati dan kantor DPRD Kabupaten Lebong.

“Kita menyadari daerah kita bukanlah daerah perlintasan, tapi bagaimana caranya kita menjadikan kabupaten tercinta ini menjadi daerah tujuan. Tentunya kita harus menyiapkan berbagai fasilitas pendukung untuk menarik minat kunjung wisatawan, semoga ke depan Kabupaten Lebong akan menjadi lebih baik lagi,” ujar Rosjonsyah. (YF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *