GO BENGKULU, LEBONG – Bupati Lebong H.Rosjonsyah, S.I.P., M.Si, menyebut, majunya suatu daerah tidak lepas dari kinerja pemimpin, pejabat dan aparaturnya. Jika pemimpin tidak bisa memimpin anak buahnya, tidak akan mungkin roda pemerintahan daerah tersebut bisa berjalan mulus. Begitu juga dengan pejabat dan aparaturnya harus punya integritas dan inovasi untuk untuk membangun.
“Jadi pejabat itu harus punya integritas dan inovasi, jangan hanya memakai seragam lalu datang ke kantor sebagai formalitas saja tanpa ada rasa tanggungjawab dan inovasi dalam menjalankan tugasnya,” sampai Bupati, dalam acara ekspose capaian program prioritas Bupati, bertempat di ruang Graha Bina Praja, Kamis (21/1).
Hal itu dibeberkan bupati menjawab keluhan dari Inspektur Inspektorat yang sebelumnya mengeluh kesulitan dalam menjalankan tugasnya lantaran kekurangan personil.
Dijelaskan bupati, ada 3 kriteria pegawai, pertama pegawai haram, yang dimaksud dengan pegawai haram adalah pegawai yang jarang masuk kerja, tapi pas gajian dirinya datang menanyakan gaji. Kemudian kriteria yang ke-dua adalah pegawai makruh, dia hanya datang ke kantor tapi tidak melakukan apa-apa bahkan tidak bisa melakukan apa-apa, tapi pas gajian dia juga ikut gajian. Kerteria yang ketiga, lanjut Rosjonsyah, adalah pegawai wajib. Pegawai wajib adalah pegawai yang rajin datang ke kantor, bertanggungjawab terhadap tugasnya dan selalu punya inovasi untuk membangun.
Dirinya juga menyebut, tidak akan segan-segan menyingkirkan pegawai haram yang hanya akan menjadi parasit di dalam pemerintahan.
“Untuk apa banyak pegawai kalau banyak pegawai yang haram dan makruh, lebih baik sedikit tapi semuanya pegawai wajib. Dan saya yakin di Kabupaten Lebong banyak pegawai wajib, buktinya dengan kondisi jumlah pegawai kurang roda pemerintahan di Kabupaten Lebong bisa berjalan mulus dan itu juga tidak lepas dari manajemen pimpinannya,” kata Bupati.(YF)